Supaya lebih bijak dalam penggunaan energi biomassa pertanian, maka kita perlu mengetahui usaha maksimum yang terkandung dalam biomassa tersebut. Eksergi (usaha maksimum) yang ada di dalam biomassa cenderung dipengaruhi oleh komposisi yang ada di dalamnya. Sehingga yang ditinjau pada penelitian ini adalah eksergi kimia biomassa pertanian. Eksergi kimia biomassa pertanian dapat dipengaruhi oleh karakter fisik seperti kelembapan. Dengan tingkat kelembapan yang berbeda-beda, sulit menentukan eksergi kimia tersebut secara langsung. Dengan menggunakan data komposisi unsur (C, H, O, dan N), nilai kalor pembakaran pada kondisi kering (High Heating value on dry basis atau HHVd), dan entropi bahan bakar biomassa (sF) yang telah diketahui dari jenis bahan bakar lain, maka nilai HHVd dan sF secara matematis diestimasi dengan analisis regresi ganda dan metode ordinary least square (OLS). Hasil estimasi HHVd dan sF tersebut masing-masing memiliki tingkat kesalahan sebesar 7.67% dan 8.84% terhadap referensi. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa nilai eksergi kimia akan terukur lebih tinggi ketika biomassa dalam kondisi kering (kelembapan = 0%). Pada penelitian ini digunakan model alternatif seperti metode ANFIS dan ANN untuk memprediksi eksergi kimia biomassa pertanian. Prediksi eksergi kimia menggunakan input data kadar C, H, O, N, dan kelembapan biomassa pertanian. Dalam penelitian ini dilakukan beberapa variasi jumlah data training dan data testing yang berbeda. Berdasarkan hasil uji coba, ANFIS memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi daripada ANN. Sehingga metode ANFIS layak digunakan untuk memprediksi nilai eksergi kimia biomassa pertanian dengan kelembapan yang bervariasi. Diharapkan hasil penelitian ini menjadi pertimbangan dalam sistem prediksi eksergi kimia biomassa pertanian lainnya.
Perpustakaan Digital ITB