digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Nathanael Christiandho
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Nathanael Christiandho
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Nathanael Christiandho
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Nathanael Christiandho
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Nathanael Christiandho
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Nathanael Christiandho
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Nathanael Christiandho
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Nathanael Christiandho
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN Nathanael Christiandho
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

PT. Plastik Cirebon Bagus, merupakan perusahaan yang bergerak di industri plastik khususnya lembaran plastik. Toleransi persentase BS yang ditentukan oleh perusahaan adalah 5% untuk blowing dan 3% untuk cutting. Data produksi pada periode Oktober 2024 – Juni 2025 proses permesinan cutting mendapat persentase BS lebih dari 3%. Dari ketiga jenis biji plastik Polypropylene (PP), Polyethylene (PE), dan High-Density (HD) , jenis PP memiliki nilai persentase tertinggi setiap bulannya. Oleh karena itu untuk menyelesaikan permasalahan ini, dilakukan perancangan perbaikan kualitas menggunakan metode Six Sigma dengan pendekatan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control) untuk mengurangi persentase BS produksi Kantong Plastik PP. Pada tahap define dijelaskan mengenai permasalahan yang dialami di PT. Plastik Cirebon Bagus dan dirumuskan proyek six sigma dengan membentuk tim yang terdiri dari kepala produksi, supervisor, dan peneliti. Pada tahap selanjutnya, didapat nilai sigma rata–rata produksi kantong PP sebesar 2,5. Hasil ini didapat dari hasil pengukuran kapabilitas produksi. Kemudian di tahap Analyze digunakan metode delphi untuk mendapatkan faktor penyebab cacat. Setelah didapat faktor penyebab cacat dilakukan analisis dengan alat FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) untuk menentukan prioritas faktor penyebab yang akan digunakan menjadi dasar pembuatan alternatif solusi perbaikan pada tahap Improve. Hasil perancangan solusi dipilih sesuai dengan kondisi perusahaan sehingga solusi dapat diterapkan pada perusahaan. Hasil perancangan solusi dipilih sesuai dengan kondisi perusahaan dan akan dikembangkan sehingga dapat diterapkan dengan maksimal. Terakhir pada tahap control dilakukan pembuatan jadwal implementasi solusi yang sudah dirancang. Solusi yang dihasilkan pada penelitian ini berupa SOP untuk mesin blowing, cutting, dan printing, serta dibuat beberapa usulan perancangan otomasi untuk setiap mesin.