Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Anastomosis vaskuler merupakan prosedur bedah untuk menyambungkan dua pembuluh darah dan penting dalam penanganan gangguan sirkulasi seperti stroke dan moyamoya. Di Indonesia, pelatihan anastomosis masih menghadapi keterbatasan, baik dari segi alat bantu pelatihan yang kurang realistis maupun tidak adanya indikator kuantitatif untuk menilai hasil latihan. Selain itu, prosedur ini belum masuk dalam kurikulum spesialis bedah saraf, sehingga pelatihan tambahan diperlukan. Untuk menjawab permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan merancang dan mengimplementasikan alat pelatihan anastomosis vaskuler end-to-side yang dilengkapi dengan sistem pengukuran jarak antar jahitan secara kuantitatif.
Sistem terdiri dari beberapa subsistem: pengukuran jahitan, catu daya, dan casing. Pengukuran jarak antar jahitan dilakukan dengan kamera Raspberry Pi HQ beresolusi tinggi, yang dipasang pada mikroskop menggunakan CS-Mount. Kamera menangkap gambar hasil jahitan, dan pengguna menandai titik-titik yang kemudian dihitung jaraknya berdasarkan konversi mm/pixel. Sistem ini mencapai resolusi 0,00345 mm/pixel, jauh di atas target 0,1 mm/pixel. Namun, pada zoom rendah yaitu di bawah zoom level 2, error pengukuran melebihi 3%, diduga karena penandaan titik manual.
Subsistem catu daya dirancang dalam bentuk PCB yang dilengkapi konverter AC/DC untuk menghasilkan tegangan 5V dan 12V bagi Raspberry Pi dan pompa. Hasil pengujian menunjukkan tegangan yang stabil dengan rata-rata 11,99V untuk sistem 12V dan 4,96V untuk sistem 5V, masing-masing dengan deviasi kecil. Hal ini membuktikan bahwa sistem mampu menyediakan suplai daya sesuai kebutuhan.
Casing alat dirancang menggunakan Fusion360 dan dicetak dengan material PLA+. Casing berfungsi sebagai tempat komponen elektronik, sekaligus menyediakan area latihan yang aman, ergonomis, dan realistis. Penempatan sensor aliran, handrest, layar LCD, dan saluran tubing diatur sedemikian rupa agar mendukung kenyamanan pengguna. Dimensi casing memenuhi spesifikasi ruang praktik bedah.
Pengujian sistem menunjukkan bahwa alat ini dapat digunakan untuk pelatihan secara efektif dengan memberikan umpan balik kuantitatif, khususnya dalam hal jarak antar jahitan. Desain modular, sistem daya yang stabil, dan tampilan antarmuka yang intuitif turut mendukung efektivitas alat. Dengan alat ini, proses pelatihan dapat berlangsung lebih terukur dan aman, sekaligus mempercepat pengembangan keterampilan residen bedah saraf dalam melakukan anastomosis end-to-side secara mandiri.
Perpustakaan Digital ITB