digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Saffanah Azka Adie [17421022]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

Remaja akhir Third Culture Kids (TCK) Indonesia berusia 17–19 tahun sering mengalami tekanan emosional saat menjalani repatriasi, yaitu proses kembali ke Indonesia setelah tumbuh di luar negeri. Mereka kerap merasa kesepian dan tidak memiliki support system karena telah terekspos pada budaya asing yang membentuk cara pandang mereka yang lebih beragam dibandingkan remaja nonTCK, serta tidak mempunyai kelompok teman yang stabil. Untuk menjawab tantangan ini, penulis merancang serial animasi dengan efek terapis berbasis teori Art as Therapy konvensional. Animasi pendek ini bertujuan membantu TCK asal Indonesia mengelola emosi serta membangun rasa memiliki dengan sesama TCK dan orang-orang non-TCK. Animasi ini bersifat developmental karena menggabungkan teori animasi ortodoks dan eksperimental, dengan pendekatan Art as Therapy. Proses kreatifnya didasarkan pada wawancara dengan TCK yang telah mengalami repatriasi dan pakar Art Therapy serta psikologi seni, serta diperkuat oleh studi literatur terkait identitas TCK dan teori animasi. Animasi developmental menggunakan elemen visual dari alat seni tradisional dan tekstur organik khas lokakarya Art as Therapy secara umum. Cerita dalam serial animasi ini mengikuti dua karakter urama yang menjalani berbagai tantangan umum repatriasi sebagai bentuk field of experience. Setiap episode berdurasi 2–3 menit dan dirancang untuk memberi ketenangan serta dukungan emosional. Proyek ini membantu remaja akhir TCK asal Indonesia merasa lebih dipahami, tidak sendirian, dan lebih siap menghadapi repatriasi di Indonesia.