digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Muhammad Hilman Alfajri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Muhammad Hilman Alfajri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Muhammad Hilman Alfajri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Muhammad Hilman Alfajri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Muhammad Hilman Alfajri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Muhammad Hilman Alfajri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Muhammad Hilman Alfajri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Penggunaan bahan bakar fosil dalam pembangkitan listrik merupakan salah satu penyebab perubahan iklim yang terjadi di dunia. Oleh karena itu, diperlukan perubahan sumber energi utama dari bahan bakar fosil menjadi sumber energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan. Salah satu sumber energi terbarukan yang cukup menjanjikan di Indonesia adalah energi panas bumi. PLTP Patuha adalah salah satu pembangkit listrik yang menggunakan energi terbarukan dalam pembangkitan listriknya. Meskipun sudah hampir berumur sepuluh tahun, masih banyak hal yang bisa ditingkatkan dalam sisi performa pembangkitan di PLTP Patuha. Salah satu masalah yang perlu ditanggulangi adalah adanya penurunan daya keluaran yang disebabkan oleh meningkatnya temperatur dan kelembapan relatif udara sekitar. Untuk menjaga kestabilan daya keluaran, penambahan menara pendingin diusulkan pada tugas sarjana ini. Penambahan menara pendingin akan menurunkan temperatur air pendingin sehingga akan meningatkan daya keluaran. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan parameter kerja menara pendingin tambahan yang dibutuhkan PLTP Patuha. Penambahan menara pendingin dapat membantu PLTP Patuha untuk dapat menghasilkan daya keluaran yang stabil dengan daya minimum sebesar 54,5 MW. Adapun biaya modal yang dibutuhkan untuk membangun menara pendingin tambahan adalah Rp5.804.052.220 dengan NPV sebesar Rp12.827.696.796.