digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Sekar Dwi Tirtasari
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Sekar Dwi Tirtasari
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Sekar Dwi Tirtasari
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Sekar Dwi Tirtasari
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Sekar Dwi Tirtasari
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Sekar Dwi Tirtasari
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Sekar Dwi Tirtasari
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

DAFTAR PUSTAKA Sekar Dwi Tirtasari
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN Sekar Dwi Tirtasari
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Astrowisata merupakan bentuk pariwisata berkelanjutan, menawarkan peluang unik untuk mengintegrasikan dimensi budaya dan pendidikan ke dalam pengalaman wisatawan. Di Indonesia, pengembangan astrowisata membutuhkan narasi yang memadukan mitos kosmologis, budaya lokal, dan sains astronomi sebagai konten utama program. Penelitian ini bertujuan menyusun kerangka konseptual pengembangan astrowisata berbasis narasi melalui eksplorasi elemen kunci, serta identifikasi faktor, tantangan, dan peluang integrasi narasi tradisional dan modern dalam konteks lokal. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan strategi interpretatif. Data diperoleh melalui wawancara semi-terstruktur terhadap tujuh narasumber yang dipilih mewakili elemen-elemen yang relevan dengan astrowisata, meliputi akademisi dan komunitas, dari wilayah Yogyakarta dan Nusa Tenggara Timur. Analisis dilakukan secara tematik dan iteratif dengan menggabungkan temuan empiris dan wawasan teoritis. Hasil menunjukkan bahwa isu-isu mendasar seperti sumber daya manusia, infrastruktur, dan regulasi lebih dominan dalam wacana pengembangan astrowisata dibandingkan aspek narasi. Meski demikian, narasi tetap dianggap penting dengan bentuk penyampaian yang kontekstual dan adaptif. Temuan ini menegaskan bahwa dalam merancang program astrowisata perlu kolaborasi strategis multipihak yang mempertimbangkan berbagai aspek kondisi lokal masa kini dan masa depan, serta perlunya menjadikan narasi astronomi tradisional dan saintifik modern sebagai konten yang disiapkan untuk keberlanjutan baiknya kondisi lokal dan peluang perbaikan ekonomi.