digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Mulia Asri Hastari
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Mulia Asri Hastari
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Mulia Asri Hastari
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Mulia Asri Hastari
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Mulia Asri Hastari
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Mulia Asri Hastari
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Mulia Asri Hastari
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

LAMPIRAN Mulia Asri Hastari
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

JURNAL Mulia Asri Hastari
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

iABSTRAKIndonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik dunia yaitu lempeng Australia, lempeng Pasifik dan lempeng Eurasia. Pergerakan pada ketiga lempeng tersebut mengakibatkan pembentukan patahan aktif yang menjadi sumber bencana gempa bumi tektonik. Kejadian gempa bumi akibat pergerakan patahan aktif, telah menimbulkan berbagai dampak buruk bagi kehidupan manusia. Maka dari itu diperlukan upaya pengurangan risiko bahaya patahan aktif, salah satunya melalui perencanaan tata ruang. Wilayah yang dilalui patahan aktif perlu mengintegrasikan bahaya patahan aktif dalam perencanaan tata ruang wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana perencanaan tata ruangsudah mempertimbangkan patahan aktif melalui penilaian terhadap bahaya patahan aktif dan penilaian terhadap rencana tata ruang dengan menggunakan parameter yang dikembangkan berdasarkan tahapan pengurangan risiko bahaya patahan aktif. Penulis mengambilstudi kasus Rencana Detail Tata Ruang Lembang dan wilayah studi di Kecamatan Lembang sebagai wilayah yang dilalui patahan aktif lembang. Hasil penilaian menunjukan bahwa, patahan lembang merupakan patahan aktif dan mampu menghasilkan gempa bumi yang termasuk dalam klasifikasi gempa kuat. Dalam upaya pengurangan risiko bahaya patahan aktif lembang, Rencana Detail Tata Ruang Lembang dinilai belum lengkap dan perlu disempurnakan kembali terutama pada bagian arahan pengurangan risiko bahaya patahan aktif lembang. Adanya rencana tata ruang yang mempertimbangkan potensi bahaya patahan aktif, diharapkan mampu menciptakan ruang yang lebih aman dan mengurangi risiko di masa depan. Maka dari itu, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam menyempurnakan Rencana Detail Tata Ruang Lembang sebagai upaya pengurangan risiko dengan memanfaatkan informasi bahaya patahan lembang