Abstrak - Amadeus Cleaver Chandra
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Rayap tanah merupakan salah satu hama permukiman yang menimbulkan kerugian
ekonomis besar, baik pada skala lokal maupun global. Banyak penelitian laboratorium
diperlukan untuk memahami dan mengendalikan rayap tanah. Namun, permasalahan
utama dalam penelitian laboratorium adalah keterbatasan rayap tanah hidup yang
dibutuhkan. Sejauh ini, sistem pengoleksian rayap tanah dari lapangan sering kali tidak
efisien dan destruktif. Lebih lanjut, belum tersedia metode pengoleksian rayap tanah
dari lapangan yang efisien dan praktis untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Oleh
karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menguji sistem
pengoleksian rayap tanah menggunakan teknik pengumpanan dengan memanfaatkan
kayu perangkap yang ditempatkan di Hutan Penelitian Cikampek. Sistem ini
dikembangkan berdasarkan konsep awal yang diperoleh dari Li (National Chung Hsing
University, 2024), yaitu menggunakan teknik pengumpanan. Sebanyak 48 kayu umpan
(24 akasia dan 24 jabon) dibuat dengan ukuran 3 cm x 3 cm x 35 cm sedangkan kayu
perangkap berukuran 15 cm x 10 cm x 1 cm yang disusun sebanyak empat tingkat.
Kayu umpan dipasang pada plot dengan jarak antarbaris 1 m dan antarkolom 2 m. Kayu
perangkap kemudian dipasang di atas kayu umpan setelah kayu umpan menunjukkan
tanda serangan rayap tanah. Hasil menunjukkan bahwa sistem pengoleksian rayap
tanah menggunakan teknik pengumpanan kayu dengan kayu perangkap berhasil
dikembangkan. Secara keseluruhan, sistem ini berhasil mengumpulkan rayap tanah
hidup dalam jumlah besar di Hutan Penelitian Cikampek, dengan total sebanyak 9.504
individu (32,05 gram), yang terdiri dari tiga spesies berbeda, antara lain Coptotermes
sp., Microtermes sp., dan Nasutitermes sp. Hasil ini merupakan laporan pertama
mengenai keberhasilan sistem pengoleksian rayap tanah berbasis teknik pengumpanan
kayu menggunakan kayu perangkap yang efisien, non-destruktif, dan mampu
mengumpulkan tiga spesies berbeda di lapangan. Sistem ini menawarkan pendekatan
praktis yang dapat digunakan secara luas dalam penelitian ekologi maupun uji
laboratorium yang membutuhkan rayap tanah hidup, sekaligus mengatasi keterbatasan
metode konvensional yang cenderung desktrutif.
Perpustakaan Digital ITB