
Dokumen Asli
Terbatas Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Media digital telah menjadi bagian kehidupan sehari-hari. Produksi dan distribusi
media seperti gambar, video, dan audio menjadi sangat mudah karena adanya
platform seperti media sosial. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan video palsu
yang sangat realistis yang diproduksi melalui teknologi deepfake. Tugas akhir ini
mencoba menyelesaikan masalah tersebut dengan mengembangkan model deteksi
deepfake berbasis deep learning dengan menggunakan pretrained model 2D CNN
yaitu EfficientNet-B3, ResNet50, dan Xception. Hasil yang didapatkan adalah
ketiga model memiliki performa yang baik dalam mendeteksi video deepfake.
Model EfficientNet-B3 mendapatkan akurasi sebesar 89,6%, precision sebesar
89%, recall sebesar 87%, dan f1-score sebesar 88%. Model ResNet50 mendapatkan
akurasi sebesar 88,96%, precision sebesar 88%, recall sebesar 86%, dan f1-score
sebesar 87%. Model Xception mendapatkan akurasi sebesar 83,3%, precision
sebesar 83%, recall sebesar 79%, dan f1-score sebesar 80%. Proses
hyperparameter tuning yang dilakukan juga menunjukkan ketiga model telah
teroptimasi. Meskipun demikian, ketiga model tersebut masih memiliki kesulitan
dalam mengidentifikasi video asli yang ditunjukkan dengan nilai recall yang lebih
rendah pada kelas real. Hal tersebut dapat terjadi karena ukuran data yang
digunakan, video yang digunakan dalam proses pelatihan model, dan daerah wajah
yang menjadi fokus model.