Sulfur merupakan salah satu komponen yang terdapat pada bahan bakar disel hasil pengolahan minyak bumi, sulfur ini berbahaya bagi lingkungan dan manusia. Peraturan Menteri menyebutkan bahwa kandungan sulfur yang digunakan di Indonesia tidak boleh melebihi 50 ppm (standar Euro IV) paling lambat pada tahun 2021. Faktor penting dalam produksi bahan bakar diesel yang sesuai adalah katalis yang digunakan dalam proses produksinya. Katalis NiMo dengan penyangga ?-Al2O3 merupakan katalis yang umum digunakan dalam proses hydrotreating diesel. Polyetilen glikol merupakan senyawa polimer yang umum digunakan sebagai aditif pada katalis hydrotreating diesel. Tujuan dari penelitian ini adalah mementukan pengaruh massa molekul PEG terhadap katalis hydrotreating diesel. PEG diimpregnasi bersamaan dengan logam aktif dan promotor dalam larutan NH4OH kemudian di keringkan dan dikalsinasi. Katalis kemudian diuji pada reaktor batch menggunakan umpan diesel dari Pertamina RU IV, Cilacap, dengan temperatur 330oC dan tekanan 60 bar. Hasil uji aktivitas menunjukkan bahwa katalis dengan modifikasi PEG4000 memberikan aktivitas yang lebih baik yaitu 1,14 kali katalis komersial dengan konversi 51,4%, sedangkan katalis dengan modifikasi PEG400 memiliki aktivitas 1,12 dan konversi 51,1%. Pengujian aktivitas katalis dilakukan pada 330oC, 310oC, dan 290oC, didapatkan Ea dan A untuk katalis Cat/PEG4000/CA adalah sebesar 75.275 J.mol-1 dan 681.775 jam-1, berturut-turut. Hasil kinetika disimulasikan menggunakan Aspen HYSYS, didapatkan kondisi operasi reaktor HDT untuk memproduksi ULSD 50 ppm-S adalah rasio H2/HC 250 Nm3/m3, tekanan 60 bar, temperatur 330?, dan LHSV 1,75 jam-1, sedangkan untuk memproduksi ULSD 10 ppm-S, diperlukan kondisi operasi LHSV 1 jam-1.
Perpustakaan Digital ITB