Perpustakaan Digital ITB

Sebagian besar masyarakat Indonesia membangun rumah secara mandiri tanpa melibatkan arsitek, terutama karena keterbatasan pemahaman, biaya, dan akses. Akibatnya, banyak rumah tidak memenuhi prinsip arsitektur ideal, terutama aspek keindahan (venustas), yang berdampak pada kenyamanan dan kualitas hidup penghuninya. Menanggapi masalah ini, dikembangkanlah aplikasi mobile BuildBetter yang bertujuan untuk membantu masyarakat merencanakan pembangunan rumah melalui rekomendasi desain rumah yang terpersonalisasi, konsultasi dengan arsitek, serta edukasi terkait persiapan pembangunan rumah. Fokus tugas akhir ini adalah pada pengembangan front end aplikasi BuildBetter menggunakan pendekatan atomic design agar desain antarmuka modular, konsisten, efisien dan mudah dikembangkan. Metode pengembangan yang digunakan adalah iterative development, dengan tahapan yang mencakup fase inception, elaboration, construction, dan transition. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa seluruh fungsionalitas berhasil diuji dengan baik. Success rate mencapai 100% pada semua skenario dan skor SEQ rata-rata melebihi target ideal 5,5 dari skala 7. Perbaikan terhadap catatan pengujian dari setiap iterasi terbukti meningkatkan kenyamanan dan efektivitas penggunaan aplikasi. Penerapan konsep atomic design juga terbukti dapat mendukung pengembangan front end yang modular, konsisten, efisien, serta mendukung skalabilitas dan keberlanjutan sistem. Dengan demikian, aplikasi ini dinilai efektif, intuitif, dan mudah digunakan untuk membantu perencanaan pembangunan rumah yang lebih layak dan estetis bagi masyarakat luas.