Metoda TSA (Time Synchronous Averaging) telah dikembangkan dan digunakan oleh
banyak peneliti dalam analisa sinyal getaran. Salah satunya adalah Laboratorium Dinamika
PAU ITB yang sudah membuat dan menguji program TSA. Tetapi sejauh ini, program TSA
yang dikembangkan Laboratorium Dinamika PAU ITB masih bersifat manual, artinya masih
diperlukan pengeditan program setiap kali akan melakukan TSA. Oleh karena itu, diperlukan
sebuah perangkat lunak yang mampu bekerja secara otomatis untuk menghindari kesalahan
akibat kelalaian pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk membuat perangkat lunak TSA
yang mampu bekerja secara otomatis.
Dalam penelitian ini, perangkat lunak TSA dibuat menggunakan bahasa
pemrograman LabVIEW® 2017 dari National Instrument. Perangkat lunak TSA ini bekerja
secara offline, artinya proses perata-rataan dilakukan setelah pengukuran dan perekaman data
getaran selesai dilakukan oleh perangkat lunak yang lain. Perangkat lunak TSA yang telah
berhasil dibuat selanjutnya diterapkan pada kasus ketakseimbangan dan kasus bantalan
gelinding dengan cacat pada ring luar.
Hasil pengujian pada kasus ketakseimbangan menunjukkan bahwa program TSA
mampu memisahkan sinyal yang sinkron dengan sinyal referensi dari sinyal lain yang tidak
sinkron. Walaupun begitu, frekuensi 1XRPM (sinyal sinkron) pada spektrum sinyal hasil
TSA sedikit bergeser dibandingkan dengan spektrum sinyal tanpa TSA. Hal ini terjadi akibat
adanya pemotongan data yang tidak merupakan kelipatan perioda putar sinyal referensi.
Sementara itu hasil pengujian pada kasus bantalan gelinding dengan cacat pada ring luar tidak
berhasil menunjukkan keterulangan sinyal impak akibat benturan roller dengan cacat ring
luar. Hal ini karena referensi yang digunakan adalah kecepatan putar poros sementara
frekuensi BPFO tidak sinkron dengan frekuensi putar poros.
Perpustakaan Digital ITB