Dalam konteks kegempaan, dibutuhkan rekayasa yang menyeluruh dan komprehensif
pada setiap tahapan pembangunan infrastruktur, khususnya pada bangunan air yang
memiliki risiko tinggi seperti bendungan urugan. Gempa bumi dapat memberikan
dampak signifikan terhadap stabilitas dan deformasi bendungan, sehingga diperlukan
pendekatan analisis yang tepat untuk mengantisipasi potensi kerusakan. Kerusakan ini
dapat dipicu oleh beban gempa yang destruktif. Penelitian yang menguji aspek statis dan
dinamis pada bendungan utamanya dalam mengetahui efek destruktif dari gempa hanya
menggunakan satu model litologi fondasi saja. Oleh karenanya perlu dilakukan dalam
lebih banyak variasi susunan litologi untuk mengetahui deformasi yang dihasilkan,
karena kelak anaisis ini akan lebih baik dalam menggambarkan terhadap respons struktur
terhadap beban gempa, dengan kondisi litologi baik karakteristik mekanik, geometri serta
pembebanan oleh timbunannya yang berbeda.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi litologi terhadap keamanan
bendungan. Parameter yang diuji adaah nilai deformasi dan amplifikasi. Pemodelan yang
dilakukan diharapkan dapat mengetahui nilai keduanya dan kedua nilai tersebut dapat
dikomparasikan dalam satu dan antar model. Pemodelan dilakukan dalam kondisi statis
maupun dinamis. Objek studi yang digunakan adalah Rencana Bendungan Cempaka,
yang berlokasi di Provinsi Jawa Barat. Analisis dilakukan terhadap tubuh bendungan
dengan memodelkan kondisi in-situ berdasarkan data pengeboran sepanjang sumbu (as)
bendungan. Data ini diasumsikan merepresentasikan kondisi lapangan.
Bendungan Cempaka terletak di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat dengan
komposisi litologi secara regional adalah litologi batupasir dan batulempung karbonatan.
Batulempung karbonatan memiliki karakteristik yang lebih lunak, dibuktikan dengan
nilai UCS serta nilain modulus elastisitas yang lebih rendah daripada batupasir.
Pemodelan diambil dari dua section melintang as berbeda, berdasrkan data pengeboran.
Satu penampang memiliki batupasir dominan sedangkan penampang lainnya memiliki
batulempung dominan.
Selanjutnya, analisis dilakukan untuk tiga tahapan utama yaitu tahap konstruksi, tahap
pengisiandan tahap operasional selama kurun waktu tertentu. Dua skenario variasi litologi
diterapkan untuk memahami pengaruh perbedaan kondisi geologi terhadap perilaku
struktur. Untuk analisis dinamis, digunakan tiga data gempa jenis kerak dangkal yang
memiliki karakteristik berbeda. Seluruh analisis dilakukan dengan pendekatan metode
elemen hingga, yang memungkinkan pemodelan detail respons deformasi dan tegangan
dalam sistem bendungan
Analisis respon statis dan dinamik dilakukan pada tubuh bendungan, dengan memodelkan
kondisi in-situ dari fondasi, berdasarkan data pengeboran memanjang as yang
dimodelkan menjadi 2 model. Analisis dilakukan pada konstruksi dan pengisian serta
operasional bendungan dalam tiga tahun, pada empat skenario fondasi berbeda.
Sedangkan analisis bendungan pada tubuh bendungan menggunakan data tiga data gempa
shallow crustal berbreda. Analisis tersebut dilakukan dengan metode elemen hingga.
Analisis masa konstruksi pada bendungan dilakukan secara bertahap dengan satu tahap
kenaikan konstuksi setiap 12 m dalam waktu 480 hari. Pada akhir konstruksi didapatkan
pergeseran dalam dua sumbu X-Y sebesar rerata sebesar 1.1 m. Faktor keamanan pada
semua desain fondasi berkisar antara 1.7-1.8. Sedangkan pada analisis dinamis hasil
deformasi semua model fondasi dengan nilai maksimal 2.116 m. Faktor keamanan dari
analisis dinamis memiliki nilai minimum 1.49.
Analisis yang dilakukan setelah pemodelan meliputi perbandingan nilai deformasi setelah
dinormalisasi terhadap ketinggian line, serta perbandingan deformasi absolut antar
model. Dari analisis tersebut, besar nilai deformasi yang dinormalisasi umumnya
berbanding lurus terhadap ketebalan batulempung. Selain itu, dilakukan analisis
perbandingan nilai amplifikasi terhadap rasio tebal batulempung dan deformasi. Hasilnya
adalah ketiga parameter tersebut berbanding lurus, baik dari 1 dan antar model.
Perpustakaan Digital ITB