ABSTRAK - Dhani Putra Kurniawan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Dhani Putra Kurniawan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Dhani Putra Kurniawan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Dhani Putra Kurniawan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Dhani Putra Kurniawan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Dhani Putra Kurniawan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Dhani Putra Kurniawan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA Dhani Putra Kurniawan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Dhani Putra Kurniawan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Pesawat tempur dirancang untuk beroperasi pada kecepatan tinggi dan dilengkapi dengan persenjataan yang berpotensi mengubah karakteristik kestabilan aeroelastik struktur pesawat terhadap flutter, sebuah fenomena ketidakstabilan aeroelastik yang dapat menyebabkan kegagalan struktural fatal, khususnya pada sayap. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak variasi jumlah dan posisi pusat gravitasi (CG) persenjataan terhadap karakteristik dinamik dan aeroelastik sayap pesawat tempur. Model sayap semi-span direpresentasikan secara numerik menggunakan Metode Elemen Hingga (FEM), sementara gaya unsteady aerodynamic dimodelkan melalui pendekatan Doublet Lattice Method (DLM). Solusi kecepatan dan frekuensi flutter diperoleh melalui penyelesaian dengan metode p-k. Model yang digunakan telah tervalidasi dengan membandingkan hasil karakteristik modal dan kecepatan flutter terhadap data referensi dari Bae, dkk. (2002) dalam Journal of Aircraft.
Hasil studi parametrik menunjukkan bahwa peningkatan jumlah persenjataan dan pergeseran CG menjauhi sumbu elastis secara signifikan mereduksi frekuensi natural sayap dan mempercepat inisiasi flutter. Secara spesifik, konfigurasi tiga senjata yang ditumpuk pada ujung sayap menghasilkan kecepatan flutter terendah yaitu 280 m/s, menunjukkan penurunan 8.20% dibandingkan dengan sayap bersih (305 m/s), mengindikasikan peningkatan risiko ketidakstabilan struktural yang substansial pada konfigurasi tersebut.
Perpustakaan Digital ITB