Lapangan Hijau merupakan sebuah lapangan gas bumi di Blok Jabung (Provinsi
Sumatra Selatan, Sub Cekungan Jambi) yang dikelola oleh Petrochina Jabung,
memproduksi hidrokarbon terutama dari Formasi Talang Akar. Reservoir utamanya
didominasi batupasir dengan sisipan serpih dan batubara tipis, terbentuk dalam
lingkungan pengendapan fluvial sampai ke transisi, khususnya pada zona target
Talang Akar bawah dan atas. Untuk meningkatkan produksi, pemetaan bawah
permukaan menggunakan data log tali kawat dan seismik serta data pendukung
lainnya telah dilakukan guna membangun model geologi statik 3D. Upaya ini
bertujuan mengevaluasi potensi cadangan dan pengembangan baru di lapangan
tersebut.
Penelitian ini menyajikan karakterisasi reservoir dan pemodelan geostatik 3D pada
Formasi Talang Akar di Lapangan Hijau untuk mengevaluasi potensi cadangan
hidrokarbon serta ketidakpastiannya. Metodologi integratif mengombinasikan
analisis geologi, inversi seismik stokastik, dan simulasi statistik guna mengatasi
kompleksitas lapisan tipis yang berada di bawah resolusi seismik konvensional.
Hasil interpretasi struktur geologi mengidentifikasi pola patahan berarah barat lauttenggara yang mengontrol distribusi litofasies bervariasi, mencakup serpih,
batulempung, batubara, dan batupasir, dengan lingkungan pengendapan fluvial
hingga transisi. Pemodelan reservoir 3D berhasil merekonstruksi lima lapisan
prospektif (UTAF1, UTAF8, LTAF1-LTAF3) melalui optimasi data-data yang
tersedia selama penelitian.
Estimasi cadangan gas (GIIP) menggunakan analisis Monte Carlo dengan 80 iterasi
menghasilkan rentang probabilistik P10 (26,24 BSCF), P50 (28,53 BSCF), dan P90
(31,62 BSCF), menegaskan pentingnya pendekatan kuantitatif dalam manajemen
risiko eksplorasi. Analisis sensitivitas menunjukkan porositas sebagai parameter
paling dominan. Temuan ini mengindikasikan bahwa akurasi pengukuran porositas
in-situ menjadi kunci dalam mengurangi ketidakpastian proyeksi cadangan
Perpustakaan Digital ITB