Baterai lithium ferro phosphate LiFePO4 menjadi pilihan utama untuk kendaraan
listrik dan sistem penyimpanan energi karena stabilitas termal dan umur siklus yang
unggul dibanding baterai konvensional. Namun, kinerjanya dipengaruhi faktor
seperti karakteristik elektrokimia, suhu, laju pengisian/pengosongan, dan pola
penggunaan. Penelitian ini menganalisis sel LiFePO4 AMP20m1HD-A
menggunakan electrochemical impedance spectroscopy (EIS) pada SOC 20–90%
dan variasi laju pengosongan (C-rate) 0,5C–3C pada suhu ruang (25oC). Pemodelan
sel baterai berdasarkan pendekatan Equivalent circuit model (ECM) yang disusun
dari kombinasi induktansi, resistansi ohmik, dua pasang R-CPE, dan elemen
Warburg untuk merepresentasikan dinamika transfer muatan dan difusi ion. Proses
fitting parameter ECM menggunakan metode non-linear least squares
menghasilkan RMSE rata-rata 3,87×10?6 ?, menunjukkan akurasi tinggi. Validasi
model pada SOC 80% (0,5C) dan SOC 20% (3C) menghasilkan rata-rata RMSE
5,74×10?6 ?, membuktikan konsistensi model dalam merepresentasikan impedansi
di berbagai kondisi. Hasil menunjukkan bahwa perubahan SOC dan C-rate secara
signifikan memengaruhi karakteristik elektrokimia, terutama resistansi dan
kapasitansi. Temuan ini menegaskan pentingnya mempertimbangkan variasi
operasional dalam desain BMS untuk optimasi performa dan umur baterai.
Penelitian memberikan dasar pemodelan yang akurat untuk pengembangan sistem
manajemen baterai berbasis LiFePO4.
Perpustakaan Digital ITB