digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Jahe gajah (Zingiber officinale Roscoe) dikenal karena kandungan antioksidannya yang bermanfaat untuk melawan penyakit yang berkaitan dengan stres oksidatif. Kandungan antioksidan tersebut dipengaruhi oleh proses ekstraksi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kondisi optimum ekstraksi rimpang jahe gajah menggunakan metode maserasi dan pengepresan, serta mengidentifikasi senyawa flavonoid dalam ekstrak optimum. Metode Response Surface Methodology (RSM) dengan desain Box-Behnken digunakan dengan tiga variabel: waktu ekstraksi (10?40 menit), rasio simplisia:pelarut (1:3?1:10), dan konsentrasi pelarut (etanol 70?96%). Analisis dilakukan untuk menghasilkan nilai maksimum dari aktivitas antioksidan dengan metode 2,2- difenil-1-pikrilhidrazil (DPPH), Cuprac ion reducing antioxidant capacity (CUPRAC), ferric reducing antioxidant power (FRAP), serta kandungan total fenol (TPC) dan flavonoid total (TFC). Penentuan aktivitas antioksidan dilakukan menggunakan spektrofotometri ultraviolet?sinar tampak sedangkan identifikasi senyawa flavonoid pada ekstrak optimum dilakukan dengan kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT). Kondisi ekstraksi optimum diperoleh pada waktu ekstraksi 40 menit, rasio simplisia:pelarut 1:3, dan konsentrasi etanol 96%. Pada kondisi tersebut, diperoleh nilai TPC sebesar 10,133 ± 0,382 mg gallic acid equivalent (GAE) /g dan nilai TFC sebesar 4,922 ± 0,199 mg quercetin equivalent (QE)/g, serta aktivitas antioksidan dengan metode DPPH, CUPRAC, dan FRAP masingmasing sebesar 19,107 ± 0,498; 20,793 ± 0,960; dan 27,281 ± 0,589 mg ascorbic acid equivalent antioxidant activity (AEAC)/g. Secara umum, kandungan senyawa fenolik dan flavonoid dalam ekstrak rimpang jahe gajah berkontribusi dalam aktivitas antioksidan dengan metode DPPH, CUPRAC, dan FRAP. Ekstrak optimum mengandung senyawa rutin sebesar 0,098 ± 0,009 mg/g.