Jahe gajah (Zingiber officinale Roscoe) dikenal karena kandungan antioksidannya yang bermanfaat
untuk melawan penyakit yang berkaitan dengan stres oksidatif. Kandungan antioksidan tersebut
dipengaruhi oleh proses ekstraksi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kondisi optimum
ekstraksi rimpang jahe gajah menggunakan metode maserasi dan pengepresan, serta
mengidentifikasi senyawa flavonoid dalam ekstrak optimum. Metode Response Surface
Methodology (RSM) dengan desain Box-Behnken digunakan dengan tiga variabel: waktu ekstraksi
(10?40 menit), rasio simplisia:pelarut (1:3?1:10), dan konsentrasi pelarut (etanol 70?96%). Analisis
dilakukan untuk menghasilkan nilai maksimum dari aktivitas antioksidan dengan metode 2,2-
difenil-1-pikrilhidrazil (DPPH), Cuprac ion reducing antioxidant capacity (CUPRAC), ferric reducing
antioxidant power (FRAP), serta kandungan total fenol (TPC) dan flavonoid total (TFC). Penentuan
aktivitas antioksidan dilakukan menggunakan spektrofotometri ultraviolet?sinar tampak
sedangkan identifikasi senyawa flavonoid pada ekstrak optimum dilakukan dengan kromatografi
cair kinerja tinggi (KCKT). Kondisi ekstraksi optimum diperoleh pada waktu ekstraksi 40 menit, rasio
simplisia:pelarut 1:3, dan konsentrasi etanol 96%. Pada kondisi tersebut, diperoleh nilai TPC sebesar
10,133 ± 0,382 mg gallic acid equivalent (GAE) /g dan nilai TFC sebesar 4,922 ± 0,199 mg quercetin
equivalent (QE)/g, serta aktivitas antioksidan dengan metode DPPH, CUPRAC, dan FRAP masingmasing sebesar 19,107 ± 0,498; 20,793 ± 0,960; dan 27,281 ± 0,589 mg ascorbic acid equivalent
antioxidant activity (AEAC)/g. Secara umum, kandungan senyawa fenolik dan flavonoid dalam
ekstrak rimpang jahe gajah berkontribusi dalam aktivitas antioksidan dengan metode DPPH,
CUPRAC, dan FRAP. Ekstrak optimum mengandung senyawa rutin sebesar 0,098 ± 0,009 mg/g.
Perpustakaan Digital ITB