Pelabelan graf merupakan salah satu topik penting dalam teori graf dengan beragam
aplikasi di berbagai bidang seperti teori pengkodean, kristalografi sinar-x, radar,
astronomi, desain sirkuit, jaringan komunikasi, dan manajemen basis data. Disertasi
ini membahas dua jenis pelabelan graf yakni pelabelan total tak teratur titik dan
pelabelan tak teratur-D, dengan D menyatakan himpunan jarak pada suatu graf.
Misalkan G adalah graf dan k adalah bilangan bulat positif. Pelabelan-k total tak
teratur titik dari graf G adalah suatu pemetaan ' : V (G) [ E(G) ! {1, 2, . . . ,k} sedemikian sehingga semua titik di G memiliki bobot yang berbeda. Bobot dari
suatu titik x 2 V (G) didefinisikan sebagai jumlah label x dan label semua sisi yang
melekat pada x di G. Nilai total ketakteraturan titik dari G, dinotasikan dengan
tvs(G), adalah nilai k terkecil sedemikian sehingga G memiliki pelabelan-k total
tak teratur titik.
Penentuan nilai total ketakteraturan titik untuk sebarang graf merupakan
permasalahan yang kompleks. Nurdin, Baskoro, Salman, dan Gaos (2010a) mengemukakan
dua konjektur terkait nilai total ketakteraturan titik pada graf pohon dan
graf umum. Konjektur pertama menyatakan bahwa untuk graf pohon T, nilai
tvs(T) diberikan oleh
tvs(T) = maks{t1, t2, t3},
dimana ti = d(1 +
Pi
j=1 nj)/(i + 1)e dan nj merupakan banyak titik berderajat
j. Sementara itu, konjektur kedua menyatakan bahwa untuk graf umum G dengan
derajat minimum "(G) dan derajat maksimum Namun, belum ada studi yang membahas keluarga tak berhingga dari graf pohon
maupun graf umum yang tidak memenuhi kedua konjektur tersebut. Oleh karena
itu, dalam disertasi ini dikaji konstruksi keluarga tak berhingga dari graf pohon dan
graf umum, yang masing-masing memiliki nilai total ketakteraturan titik lebih besar
satu dibandingkan dengan nilai pada konjektur pertama dan kedua. Keluarga pohon
yang diperoleh membuktikan bahwa konjektur pertama tidak berlaku. Selain itu,
keluarga graf umum yang dihasilkan menunjukkan adanya contoh penyangkal lain
terhadap konjektur kedua, selain graf K3,4 dan K4,6.
Meskipun telah banyak ditemukan kelas-kelas graf pohon yang sesuai dengan
konjektur pertama, penentuan nilai total ketakteraturan titik untuk graf pohon secara
umum masih menjadi masalah terbuka. Oleh sebab itu, mengidentifikasi kelas-kelas
lain dari graf pohon yang memenuhi konjektur pertama merupakan kajian yang
menarik. Dalam disertasi ini, dikaji beberapa kelas graf pohon yang memiliki nilai
total ketakteraturan titik sesuai dengan konjektur pertama.
Selanjutnya, pada disertasi ini diperkenalkan konsep pelabelan tak teratur-D
sebagai generalisasi dari berbagai pelabelan tak teratur berbasis jarak yang telah
dikembangkan sebelumnya yaitu pelabelan tak teratur jarak non-inklusif dan
inklusif serta pelabelan tak teratur jarak-d non-inklusif dan inklusif. Misalkan G
adalah graf, D adalah himpunan jarak, dan k adalah bilangan asli. Pelabelan-k tak
teratur-D dari graf G adalah suatu pemetaan ' : V (G)!{1, 2, . . . ,k} sedemikian
sehingga semua titik di G memiliki bobot yang berbeda, dimana bobot dari suatu
titik x 2 V (G) didefinisikan sebagai jumlah label semua titik yang jaraknya dari
x termuat dalam D. Nilai k terkecil sedemikian sehingga G memiliki pelabelan-k
tak teratur-D disebut nilai ketakteraturan-D dari G dan dinotasikan dengan sD(G).
Dalam disertasi ini, disajikan beberapa sifat terkait nilai ketakteraturan-D dari graf
sebarang. Selain itu, nilai ketakteraturan-D untuk beberapa kelas graf dengan
diameter kecil atau derajat maksimum kecil juga dibahas.
Perpustakaan Digital ITB