Sebagai sebuah industri dirgantara yang termasuk dalam rantai pasok global dengan
variasi produk tinggi dan kapasitas produksi yang terbatas, PTDI menghadapi
berbagai masalah operasional produksi. Salah satu area yang mengalami
permasalahan adalah area permesinan CNC router yaitu proses penjadwalan
pekerjaan perlu dilakukan dengan proses nesting agar dapat melakukan
peningkatan jumlah part yang diproduksi dan penghematan penggunaan material.
Proses nesting identik dengan proses pengelompokan famili pekerjaan pada mesin,
sehingga untuk tetap dapat memenuhi permintaan pelanggan diperlukan strategi
perencanaan dan penjadwalan yang baik.
Untuk menghadapi permasalahan tersebut maka dilakukan pengembangan model
matematika penjadwalan batch pada job processing machine dengan
mempertimbangkan model nesting dengan 2 dimensional Bin Packing Problem
(2DBPP), sehingga bisa meningkatkan produktivitas produksi yang diharapkan
yaitu meningkatkan performansi flow time penjadwalan batch pada mesin CNC
Router. Penggabungan model penjadwalan batch dengan model nesting (bin
packing problem) diharapkan dapat memberikan benefit lebih daripada
menggunakan model acuan yaitu penjadwalan batch dan model dasar nesting
2DBPP secara terpisah
Model usulan penelitian merupakan model penjadwalan batch dengan
mempertimbangkan batasan model nesting 2DBPP. Model digunakan untuk
menjadwalkan pekerjaan Tailboom sejumlah 10 set pada tahun berjalan, model ini
menghasilkan output performansi yaitu effisiensi penggunaan material hingga
50,57% dengan total flow time 53.991 detik dan rata-rata flow time setiap pekerjaan
sebesar 900 detik. Jika dibandingkan dengan performansi di tahun sebelumnya
terjadi peningkatan performansi dimana pada tahun sebelumnya rata-rata flow time
seetiap pekerjaan adalah 1430 detik.
Perpustakaan Digital ITB