ABSTRAK:HINGGA kini kontroversi kasus Buyat terus berlangsung. Meski Menteri Lingkungan sudah menyatakan tidak ada pencemaran di Teluk Buyat, pada kenyataannya puluhan warga Buyat, Ratatotok, Kabupaten Minahasa Selatan, menderita penyakit yang diduga akibat terkontaminasi logam berat arsen (As) dan merkurium (Hg). Saat ini, penyebab penyakit memang tengah dikaji. Namun, demikian, berbagai isu yang berkaitan dengan pencemaran merkurium (raksa) tetap pantas dibahas, berikut upaya pencegahan maupun remediasi lingkungan yang tercemar. Apalagi, di daerah lain seperti Kalimantan, merkurium masih banyak digunakan penambang.Penyakit minamata pertama ditemukan di Minamata, Jepang tahun 1956 dan kemudian di Niigata, 1965. Keduanya dikaitkan dengan metilmerkurium yang terakumulasi pada ikan dan meracuni orang dan hewan yang mengonsumsinya.Merkurium (air raksa) adalah logam alami dan satu-satunya logam yang pada suhu kamar berwujud cair. Logam murninya bewarna keperakan, tak berbau, mengkilap. Bila dipanaskan sampai suhu 357 derajat Celcius air raksa akan menguap. Selain untuk kegiatan penambangan emas, logam merkuri digunakan dalam produksi gas khlor dan soda kaustik, termometer, tambal gigi, dan baterai. Merkurium dapat berada dalam berbagai senyawa. Bila bergabung dengan khlor, belerang, atau oksigen, merkuri akan membentuk garam. Garam merkurium sering digunakan dalam krim pemutih dan krim antiseptik.
Perpustakaan Digital ITB