Perpustakaan Digital ITB

Penelitian ini membahas tantangan manajemen persediaan di Esa Frozen Ramen, sebuah perusahaan makanan beku lokal, khususnya terkait permasalahan kehabisan stok dan kelebihan stok. Selama periode Mei 2024 hingga Juni 2025, Esa mengalami kerugian finansial lebih dari Rp4.500.000 akibat lebih dari 120 unit kehabisan stok dan 16 unit stok berlebih yang tidak dapat dijual. Penyebab utama yang teridentifikasi adalah tidak adanya perencanaan inventaris yang terstruktur serta absennya sistem peramalan berbasis data. Untuk mengatasi permasalahan ini, penelitian mengintegrasikan metode peramalan permintaan dengan model pengendalian persediaan melalui pendekatan simulasi retrospektif dan perencanaan ke depan. Data mingguan historis digunakan sebagai data primer selama periode 54 minggu. Analisis komparatif terhadap metode peramalan deret waktu menunjukkan bahwa metode Weighted Moving Average (WMA) dengan konfigurasi bobot (0.1; 0.9) memiliki akurasi tertinggi. Berdasarkan model WMA, analisis retrospektif menghasilkan EOQ = 33 unit, safety stock = 2 unit, dan ROP = 8 unit. Simulasi perencanaan inventaris untuk periode Juli 2025- Juli 2026 juga dilakukan, menghasilkan EOQ = 20 unit, safety stock = 1 unit, dan ROP = 3 unit. Meskipun konfigurasi ini lebih ramping dan mengurangi biaya penyimpanan, disarankan untuk menambahkan buffer konservatif guna mengantisipasi risiko operasional. Studi ini menunjukkan bahwa integrasi peramalan dan perencanaan inventaris memberikan strategi yang lebih responsif dan efisien bagi Esa, sekaligus mentransformasi sistem pengambilan keputusan dari berbasis intuisi menjadi berbasis data.