digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Usaha jasa boga sebagai salah satu usaha yang paling berkembang pesat kuantitasnya dalam tata perniagaan kota Bandung, memiliki banyak usaha yang belum dikembangkan sampai pada potensi maksimalnya. Salah satu diantaranya adalah usaha kantin, khususnya kantin yang memiliki target konsumen pada pihak institusi seperti di pusat perniagaan (perkantoran dll) atau dalam institusi akademis. Dalam pembuatan usaha untuk mewujudkan proyek akhir dari jurusan entrepreneurship, melihat dari potensi yang dapat diperoleh dibandingkan dengan keterbatasan modal yang dimiliki, maka dipilihlah suatu usaha jaringan Kantin dengan konsep kafe, dengan merek dagang The Menu. Metodologi yang diimplementasikan dalam tesis ini diantaranya perbandingan antara rencana bisnis dan data hasil pelaksanaan nyata. Untuk kepentingan evaluasi, selain menggunakan kuisioner dan penghitungan banyaknya konsumen potensial menggunakan kuisioner yang sama. Dalam bidang keuangan, menggunakan quick ratio, dan beberapa metode lainnya untuk menguji kemampuan dari bisnis kantin The Menu untuk menghasilkan keuntungan. Berdasarkan hasil penelitian baik dalam implementasi yang diterapkan, berhasil maupun gagal, untuk sampai pada kesimpulan akhir seberapa potensi yang dimiliki lini usaha untuk memenuhi prediksi sebagai usaha yang menguntungkan atau tidak. The Menu, sebagai sebuah jaringan bisnis kantin dan kafe, yang merupakan usaha jasa boga dengan target konsumen tertentu dan monopoli pasar (Captive Market) dalam institusi akademik dan perkantoran, untuk mendapatkan pasar yang stabil, aktifitas usaha yang berkesinambungan, dan memiliki jumlah konsumen potensial yang lebih mudah diprediksi. Dari hasil penelitian, dan pengujian business plan pada pasar secara langsung, maka hasil yang didapatkan adalah pemberlakuan SOP yang rinci dan mudah dimengerti untuk sumber daya manusia, agar memudahkan pelatihan dan transfer pengetahuan untuk mempermudah kaderisasi pegawai, pengelolaan dana dan pengembangan dari usaha, atau bagaimana untuk menghadapi kondisi imitasi dari pesaing, hubungan dengan pihak institusi, dan mati suri (Decline Period).