Penelitian ini bertujuan untuk mengonfirmasi struktur geologi di lapangan panas
bumi Tulehu melalui integrasi pengolahan data gravity lebih lanjut dan data survei
terdahulu. Fokus utama dari penelitian ini adalah Sesar Banda dan Sesar Banda
Hatuasa yang merupakan target pemboran eksplorasi. Data gravity yang diperoleh
dari 123 titik pengukuran dengan jarak 250-300 m yang berfokus pada area Sesar
Banda, Sesar Banda Hatuasa dan Gunung Eriwakang diolah menggunakan
perangkat lunak Oasis Montaj untuk menghasilkan peta anomali Bouguer lengkap,
anomali regional, anomali residual, First Horizontal Derivative (FHD), Second
Vertical Derivative (SVD), dan Euler Deconvolution. Analisis ini diperkuat dengan
integrasi data geokimia, seperti konsentrasi merkuri (Hg) dan karbon dioksida
(CO?), resistivity discontinuity dan hasil pemboran sumur eksplorasi untuk
memperdalam interpretasi.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan erat antara distribusi anomali
gravity, manifestasi panas bumi, konsentrasi CO? dan Hg, resistivity discontinuity
serta data struktur geologi. Peta integrasi data mengungkapkan area dengan anomali
yang mungkin memiliki potensi panas bumi, area tersebut terletak di sebalah timur
sumur TLU-B-02 dan selatan Sesar Banda. Selain itu, kemiringan Sesar Banda
diduga memiliki arah tenggara (SE). Meskipun terdapat indikasi pengendapan
mineral yang mengurangi permeabilitas, Sesar Banda tetap berpotensi sebagai
target pemboran panas bumi lebih lanjut. Data integrasi ini memberikan gambaran
yang lebih komprehensif tentang struktur geologi permukaan dan bawah
permukaan yang dapat mengalirkan fluida panas bumi ke permukaan.