Penelitian mengenai pembentukan tornado dalam badai supercell umumnya
dilakukan tanpa mempertimbangkan pengaruh topografi, padahal faktor ini
berpotensi memengaruhi dinamika badai, terutama di wilayah kompleks seperti
Cekungan Bandung. Studi ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh topografi
terhadap pembentukan tornado dalam badai supercell melalui pendekatan simulasi
numerik menggunakan model semi-ideal CM1. Tiga skenario diuji, yaitu tanpa
topografi, dengan topografi sederhana, dan dengan topografi nyata. Analisis
difokuskan pada karakteristik spasial dan struktur vertikal badai konvektif yang
terbentuk.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa keberadaan topografi nyata maupun sederhana
memengaruhi dinamika sistem badai. Secara horizontal, topografi menyebabkan
badai menjadi lebih kecil dan asimetris, dengan distribusi reflektivitas yang
terfragmentasi. Secara vertikal, kolom updraft tampak lebih kuat dan terfokus pada
simulasi tanpa topografi. Sementara pada topografi nyata, struktur vertikal awan
cenderung lebih menyebar dan terhambat. Perbedaan arah propagasi badai juga
teridentifikasi, di mana topografi nyata mendorong pergerakan badai lebih jauh dari
skenario lainnya. Meskipun demikian, tidak ada satu pun skenario yang
menghasilkan tornado.
Dengan demikian, penelitian ini menegaskan bahwa topografi memegang peran
penting dalam memodifikasi karakteristik supercell, dan perlu dipertimbangkan
dalam simulasi cuaca ekstrem di wilayah bertopografi kompleks.
Perpustakaan Digital ITB