Abstrak - SARAH ATTHIYAH ZAQI
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Pertumbuhan populasi yang pesat meningkatkan kebutuhan akan pembangunan gedung, yang berkontribusi pada tingginya emisi gas rumah kaca. Untuk mengurangi dampak tersebut, penerapan green building yang efisien dalam hal energi, air, dan penggunaan material ramah lingkungan menjadi solusi yang relevan. Namun, keberhasilan implementasi konsep ini sangat bergantung pada pemeliharaan yang efektif, yang sering kali menghadapi berbagai kendala. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi pemeliharaan pada green building pada Gedung X dan Gedung Y, serta mengidentifikasi kendala yang berpotensi terjadi dalam pemeliharaannya. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan campuran kualitatif dan kuantitatif, dengan pengumpulan data melalui wawancara dan kuesioner kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pemeliharaan kedua gedung. Implementasi metode pemeliharaan dianalisis dengan mengkategorikan pemeliharaan ke dalam terencana preventif, terencana korektif, tak terencana korektif, dan tak terencana darurat. Analisis dilakukan berdasarkan literatur green building, sistem pengelolaan (in-house dan outsourcing), serta konfirmasi dari building manager. Kendala pemeliharaan yang berpotensi terjadi dianalisis menggunakan mean score dan pendekatan evaluasi fuzzy untuk mengidentifikasi kriteria green building yang paling berpotensi terkendala. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua gedung mengimplementasikan pemeliharaan dengan efektif, namun Gedung X masih kurang optimal dalam identifikasi masalah dan dokumentasi pemeliharaan terencana, sementara Gedung Y menghadapi kendala serupa pada pemeliharaan tak terencana korektif. Berdasarkan impact inde dengan pendekatan fuzzy, kendala pemeliharaan tertinggi di Gedung X terkait dengan pengelolaan air limbah dengan impact index sebesar 3.403, diikuti oleh kriteria pengelolaan sampah (3.347), efisiensi air (3.284) dan energi (3.208). Sedangkan di Gedung Y, kriteria yang beprotensi terkendala tertinggi dalam pemeliharaannya yaitu kriteria pengelolaan air limbah dengan impact index sebesar 3.285, kualitas udara dalam ruang (3.164) , dan penggunaan material ramah lingkungan (3.123). Belum dilanjutkannya sertifikasi di Gedung X disebabkan oleh kendala durasi sertifikasi yang lama dan kebutuhan sumber daya yang besar, sementara di Gedung Y karena adanya rencana peralihan jenis sertifikasi.
Perpustakaan Digital ITB