Lapangan KF merupakan lapangan lepas pantai yang terletak di wilayah Perairan Natuna. Lapangan ini memiliki tiga lapisan reservoir pada formasi arang, keras, dan lower gabus. Jenis batuan reservoir ini merupakan sandstone dengan kandungan minyak ringan (52° API). Sejak tahun 1989, lapangan ini telah diproduksikan dengan menggunakan 14 sumur produksi. Puncak produksi terjadi pada tahun 1991 dengan laju alir produksi minyak sebesar 42000 STBD dan laju alir produksi gas sebesar 51 MMSCFD. Pada tahun 1992, injeksi gas alam dilakukan dengan menggunakan 2 sumur injeksi pada lapangan ini untuk menjaga tekanan reservoir. Hinga tahun 2015, produksi kumulatif minyak adalah sekitar 53,7 MMSTB dan produksi kumulatif gas sebesar 165,3 BSCF. Berdasarkan hasil perhitungan volumetrik, masih terdapat potensi minyak sekitar 124,7 MMSTB yang tersisa dalam reservoir.
Tujuan dengan dilakukannya studi ini adalah untuk melihat tambahan perolehan minyak dengan teknik immiscible CO2 flooding pada Lapangan KF. Metodologi yang digunakan adalah simulasi reservoir dengan menggunakan variasi posisi sumur injeksi serta laju injeksi fluida injeksi. Inisialisasi serta history matching telah dilakukan untuk memvalidasi model reservoir yang telah dibuat dengan keadaan sesungguhnya. Simulasi ini dilakukan untuk melihat tambahan produksi selama 12 tahun dengan variasi laju alir injeksi 5 – 40 MMSCFD karbondioksida murni. Hasil dari simulasi tersebut adalah peningkatan perolehan minyak yang berkisar antara 1,94 – 9,36% OOIP. Perolehan minyak tertinggi didapatkan pada kasus dengan menggunakan empat sumur injeksi dengan total gas karbondioksida yang diinjeksikan adalah 40 MMSCFD. Dari hasil beberapa kasus simulasi, ditemukan bahwa dengan pertambahan laju alir injeksi gas karbondioksida tidak selamanya akan meningkatkan pertambahan produksi minyak secara signifikan. Pada kasus ini, laju alir injeksi optimum yakni sekitar 22 – 25 MMSCFD.
Perpustakaan Digital ITB