digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dokumen Asli
PUBLIC Open In Flipbook Dessy Rondang Monaomi

Perkembangan teknologi deepfake berbasis kecerdasan buatan, seperti Generative Adversarial Networks (GAN) dan autoencoders, dapat menghasilkan konten multimedia yang sangat realistis, namun rentan disalahgunakan untuk tujuan yang negatif, seperti penyebaran informasi palsu, penipuan finansial, dan manipulasi konten pornografi. Ancaman ini mendorong pengembangan metode deteksi deepfake yang canggih untuk menjaga keaslian informasi digital. Namun, pendekatan deteksi berbasis Vision Transformer (ViT) sering kali tidak efisien dikarenakan mekanisme self-attention yang menghasilkan kompleksitas komputasi kuadratik, O(n²). Penelitian sebelumnya berfokus pada pengoptimalan arsitektur model, seperti pengurangan Transformer layers atau attention heads, namun minim eksplorasi pada efisiensi melalui pra-pemrosesan data input. Penelitian ini mengusulkan kerangka kerja Hybrid Dynamic Patch Selection (HDPS), sebuah pendekatan multi-tahap yang meningkatkan efisiensi deteksi deepfake dengan menyeleksi patch wajah paling informatif secara dinamis sebelum dianalisis oleh Transformer. HDPS mengintegrasikan deteksi wajah, seleksi patch berbasis kontras visual(saliency) dan artefak digital(CNN), serta analisis kontekstual Transformer untuk menghasilkan klasifikasi yang akurat. Penelitian ini bertujuan membuktikan bahwa pra-pemrosesan cerdas dapat menjadi alternatif efektif untuk mencapai deteksi deepfake yang efisien dan akurat, sehingga berkontribusi pada pengembangan sistem deteksi yang lebih praktis untuk penerapan skala besar.