SATRIA WIDIATMOKO
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
SATRIA WIDIATMOKO
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
SATRIA WIDIATMOKO
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
SATRIA WIDIATMOKO
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
SATRIA WIDIATMOKO
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
satr
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
Azobenzena merupakan senyawa dengan kemampuan fotoisomerisasi yang dapat berubah dari
konfigurasi E ke Z ketika terinduksi cahaya dengan panjang gelombang tertentu. Senyawa
berkonfigurasi Z juga dapat kembali ke konfigurasi E melalui relaksasi termal yang diinduksi
oleh suhu atau induksi cahaya pada panjang gelombang yang berbeda. Proses fotoisomerisasi
reversibel menyebabkan senyawa ini dapat digunakan sebagai sakelar molekular dan cikal
bakal material optoelektronik. Keberadaan substituen penarik elektron dan pendorong elektron
pada molekul azobenzena dapat mempengaruhi perilaku fotoisomerisasi azobenzena. Pada
penelitian ini, telah disintesis (E)-asam azobenzena-3,3’-dikarboksilat dan dikarakterisasi
dengan menggunakan 1H-NMR, 13C-NMR, dan spektrometri massa (ESI-MS). Keberadaan
gugus asam karboksilat dan ikatan azo diduga dapat memberikan perilaku fotoisomerisasi
yang unik. Variasi pH dilakukan untuk mempelajari pengaruh pH terhadap perilaku dan
kinetika reaksi fotoisomerisasi. Senyawa (E)-asam azobenzena-3,3’-dikarboksilat telah
berhasil disintesis melalui reaksi reduktif kopling nitro aromatik sebanyak 0,255 gram dengan
rendemen 30%. Berdasarkan analisis spektrum serapan UV-Vis, fotoisomerisasi E ke Z dapat
diinduksi oleh sinar UV 365 nm dan fotoisomerisasi Z ke E dapat diinduksi oleh sinar UV 254
nm. Reaksi fotoisomerisasi E ke Z diduga mengikuti reaksi orde 1 sedangkan fotoisomerisasi
Z ke E diduga mengikuti reaksi orde 0, dengan laju reaksi E ke Z relatif lebih cepat
dibandingkan Z ke E. Tren peningkatan pH menyebabkan pergeseran panjang gelombang
serapan ke arah yang lebih besar atau pergeseran batokromik (red shift). Laju reaksi
fotoisomerisasi E ke Z mengalami penurunan seiring dengan kenaikan nilai pH sedangkan Z
ke E mengalami kenaikan seiring dengan kenaikan nilai pH. Berdasarkan hal tersebut, isomer
E diduga lebih terstabilkan dalam kondisi basa dibandingkan dengan isomer Z. Dengan
demikian, kontrol terhadap pH dari senyawa (E)-asam azobenzena-3,3'-dikarboksilat sangat
penting sebagai parameter kunci dalam mengendalikan sifat optik dan fotoaktif senyawa
tersebut.
Perpustakaan Digital ITB