digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Kevin Heinrich Pesch
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Kevin Heinrich Pesch
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Kevin Heinrich Pesch
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Kevin Heinrich Pesch
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Kevin Heinrich Pesch
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Kevin Heinrich Pesch
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Kevin Heinrich Pesch
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

Lumpur merah adalah produk sampingan dari proses Bayer dalam pengolahan alumina yang menjadi masalah besar dalam industri ini. Limbah ini menyebabkan kilang pemurnian alumina harus mengeluarkan biaya modal dan operasional yang signifikan untuk pengelolaannya dan secara historis telah menyebabkan kerusakan lingkungan di sekitarnya. Dalam berbagai penelitian, limbah ini telah dipelajari oleh para peneliti dari berbagai negara untuk menentukan cara terbaik memanfaatkannya guna mengurangi permasalahan yang diakibatkan. Namun, karena minimnya analisis finansial untuk menilai manfaat dari pemanfaatan red mud, banyak kilang pemurnian alumina tidak memanfaatkan limbah tersebut karena tidak adanya metrik keuangan yang mendefinisikan manfaatnya. Untuk mengisi kesenjangan penelitian ini, penelitian ini dirancang untuk menentukan biaya dan manfaat dari produksi bata geopolimer berbasis lumpur merah dengan menggunakan kerangka Analisis Biaya-Manfaat. Biaya ditentukan oleh pengeluaran modal dan operasional dalam pembangunan pabrik bata geopolimer, sedangkan manfaat ditentukan dari jumlah arus kas yang dihasilkan oleh pabrik tersebut. Penelitian ini dilakukan di PT BAI, sebuah kilang pemurnian alumina baru yang berlokasi di Mempawah, Kalimantan Barat, Indonesia, yang di masa depan diperkirakan akan menghasilkan sekitar 30 juta ton red mud. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proyek yang diusulkan berpotensi menghasilkan nilai arus kas bersih sebesar $126.159.703,58 dari pengolahan tahunan 1,5 juta ton lumpur merah dan $901.318,85 dari pengolahan tahunan 6.892 ton lumpur merah. Namun, rasio biayamanfaat hanya menunjukkan nilai 1,02 dan 1,03 untuk kedua skenario tersebut. Selain itu, analisis sensitivitas menunjukkan beberapa variabel terlalu sensitif terhadap perubahan harga yang menyimpulkan bahwa proyek ini berisiko untuk dijalankan.