ABSTRAK Luthfia Taqiyya Anugraha
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Luthfia Taqiyya Anugraha
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Luthfia Taqiyya Anugraha
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Luthfia Taqiyya Anugraha
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Luthfia Taqiyya Anugraha
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Luthfia Taqiyya Anugraha
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Luthfia Taqiyya Anugraha
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA Luthfia Taqiyya Anugraha
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Luthfia Taqiyya Anugraha
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terdapat salah satu metode untuk restorasi dimensi shaft turbin yaitu High Velocity Oxygen Fuel (HVOF). Metode ini merupakan salah satu proses thermal spray yang menggunakan kecepatan tinggi dan temperatur yang relatif rendah untuk mendeposisikan coating. Metode HVOF umumnya dapat menghasilkan lapisan coating yang memiliki ketahanan aus yang baik, kekerasan yang tinggi, kekuatan ikat yang baik, dan porositas yang minimum. Restorasi dimensi dengan menggunakan HVOF dapat menggunakan powder tungsten carbide WC-10Ni karena akan menghasilkan sifat mekanik yang melebihi sifat mekanik material asli dari shaft. Saat ini terdapat standar best practice perusahaan untuk melakukan pelapisan dengan ketebalan maksimum 0,25 mm. Terdapat kebutuhan untuk mengetahui pengaruh peningkatan ketebalan terhadap struktur dan sifat mekanik dari lapisan yang dihasilkan. Untuk itu, pada penelitian ini dilakukan evaluasi pengaruh variasi ketebalan pelapisan tersebut, dengan melakukan beberapa pengujian dan karakterisasi pada beberapa variasi ketebalan, yaitu 0,1 mm, 0,25 mm, 0,5 mm, 0,75 mm, dan 1,0 mm. Pengujian dan karakterisasi hasil pelapisan yang dilakukan berupa pengamatan struktur mikro dengan mikroskop optik, karakterisasi X-Ray Diffraction, karakterisasi Scanning Electron Microscope – Energy Dispersive Spectroscopy (SEM-EDS), pengujian kekuatan ikat dengan mengikuti standar pengujian ASTM C633 dengan menggunakan adhesif Masterbond EP15, dan pengujian kekerasan MicroVickers pada penampang melintang. Berdasarkan hasil penelitian ini, didapatkan bahwa peningkatan ketebalan lapisan coating akan meningkatkan kekerasan lapisan coating dan menurunkan jumlah porositas sampai dengan ketebalan tertentu, yang kemudian mengalami penurunan. Dari penelitian ini juga ditemukan bahwa pada semua variasi ketebalan lapisan coating (termasuk yang di atas 0,25 mm) masih memiliki kekuatan ikat yang lebih tinggi dibandingkan dengan kekuatan adhesif Masterbond EP15 yang digunakan.
Perpustakaan Digital ITB