digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Modul penyerap impak tipe combined tube expansion-axial splitting memiliki karakteristik unggul dalam menyerap energi impak dibandingkan jenis lainnya. Modul ini menggabungkan dua mekanisme, yaitu expansion tube dan axial splitting, dengan harapan mendapatkan karakteristik terbaik dari keduanya dalam satu mekanisme gabungan untuk mengatasi kelemahan masing-masing mekanisme. Salah satu aspek penting dalam menjaga fungsi dari modul adalah toleransi dimensi. Toleransi merupakan faktor krusial dalam menjaga fungsi modul yang dapat dipengaruhi oleh kesalahan saat proses manufaktur dan inspeksi. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu metode yang dapat menjaga nilai toleransi untuk parameter penting pada komponen modul agar dapat menjaga fungsinya. Pada penelitian ini Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) diperlukan untuk mengidentifikasi potensi kegagalan yang dapat memengaruhi nilai toleransi dalam tahap desain, proses manufaktur, dan proses inspeksi dengan tahapan sebagai berikut: penentuan sistem yang dianalisis, penguraian fungsi sistem, identifikasi modus kegagalan, identifikasi efek kegagalan, identifikasi mekanisme kegagalan, penentuan nilai Severity, Occurrance dan Detection baik secara kualitatif maupun kuantitatif serta perhitungan Risk priority number(RPN). Proses screening dilakukan untuk memperlihatkan modus-modus kegagalan dengan RPN yang tinggi maupun yang rendah. Berdasarkan proses screening diusulkan rekomendasi cost efficiency untuk semua modus kegagalan dikarenakan nilai RPN yang sangat rendah. Penggunaan metode quality control yang lebih efisien seperti Photoelectric Digital Length Measurement dipilih sebagai alternatif pengganti Coordinate Measuring Machine (CMM), meskipun dampaknya menyebabkan nilai RPN meningkat. Setelah dilakukan cost efficiency dari keenam modus kegagalan yang diidentifikasi, modus kegagalan premature splitting dan progressive buckling memiliki nilai RPN tertinggi yaitu 160. Sehingga dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukan cost efficiency, berdasarkan referensi yang dipakai untuk nilai RPN 160 belum membutuhkan perbaikan dikarenakan fungsi dari modul masih tetap terjaga.