digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Dias Nuryamsi
PUBLIC Open In Flipbook Alice Diniarti

Kaki prostesis merupakan suatu perangkat artifisial yang dirancang untuk menggantikan bagian kaki yang hilang dengan meniru mekanisme fungsionalnya. Bagi penyandang cacat kaki, kaki prostesis adalah alat bantu jalan dengan ruang gerak yang lebih luas. Setiap tahun jumlah penderita cacat kaki terus bertambah menyebabkan permintaan kaki prostesis ikut mengalami kenaikan. Kondisi ini membuat tumbuhnya beberapa industri dalam negeri untuk memproduksi kaki prostesis terjangkau, seperti Komunitas Kreativitas Difabel (KKD). Pengembangan desain juga diupayakan oleh tim riset biomekanika ITB yang merancang engsel lutut sejak tahun 2014 agar dapat menunjang pengembangan produksi prostesis oleh industri dalam negeri tersebut. Akan tetapi, belum terdapat evaluasi fungsional atas produk prostesis buatan industri dalam negeri dengan engsel lutut rancangan tim ITB. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi dan merancang perbaikan fungsi purwarupa kaki prostesis atas lutut menggunakan alat penilaian khusus untuk prostesis. Penelitian ini melibatkan tujuh partisipan dengan cacat kaki atas lutut. Setiap partisipan diminta untuk mengisi kuesioner Locomotor Capabilities Index (LCI) untuk menilai kemampuan lokomotor. Selanjutnya partisipan melakukan serangkaian aktivitas untuk menilai kemampuan gerak berdasarkan Amputee Mobility Predictor with Prosthesis (AMPPRO) seperti berdiri, berjalan, naik/turun tangga, kemudian setiap aktivitias akan dinilai persepsi ketidaknyamanannya menggunakan Rating of Perceived Discomfort (RPD). Di akhir eksperimen dilakukan wawancara untuk memperoleh pendapat dan masukan partisipan mengenai purwarupa kaki prostesis. Setelah wawancara, dilakukan perancangan desain perbaikan menggunakan metode Substitute, Combine, Adapt, Modify, Put to Other Uses, Eliminate, Rearrange (SCAMPER) hingga dihasilkan sketsa perbaikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa purwarupa kaki prostesis memiliki fungsionalitas yang baik. Ketujuh partisipan dapat menyelesaikan seluruh aktivitas AMPPRO yang diujikan. Terdapat rasa ketidaknyamanan yang dirasakan partisipan pada bagian paha sisi cacat, paha sisi non-cacat, dan pergelangan kaki. Hasil wawancara menunjukkan adanya keluhan dan saran yang diberikan terhadap purwarupa kaki prostesis. Usulan perbaikan diberikan untuk komponen prostesis berupa socket dan engsel lutut. Kemudian dilakukan validasi usulan perbaikan dengan bertanya kepada pengrajin kaki prostesis dan penggunanya. Berdasarkan hasil validasi disimpulkan bahwa usulan tersebut dapat diimplementasikan dan akan menghasilkan prostesis yang lebih baik.