Kaki prostesis merupakan suatu perangkat artifisial yang dirancang untuk
menggantikan bagian kaki yang hilang dengan meniru mekanisme fungsionalnya.
Bagi penyandang cacat kaki, kaki prostesis adalah alat bantu jalan dengan ruang
gerak yang lebih luas. Setiap tahun jumlah penderita cacat kaki terus bertambah
menyebabkan permintaan kaki prostesis ikut mengalami kenaikan. Kondisi ini
membuat tumbuhnya beberapa industri dalam negeri untuk memproduksi kaki
prostesis terjangkau, seperti Komunitas Kreativitas Difabel (KKD). Pengembangan
desain juga diupayakan oleh tim riset biomekanika ITB yang merancang engsel
lutut sejak tahun 2014 agar dapat menunjang pengembangan produksi prostesis
oleh industri dalam negeri tersebut. Akan tetapi, belum terdapat evaluasi fungsional
atas produk prostesis buatan industri dalam negeri dengan engsel lutut rancangan
tim ITB. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi dan merancang
perbaikan fungsi purwarupa kaki prostesis atas lutut menggunakan alat penilaian
khusus untuk prostesis.
Penelitian ini melibatkan tujuh partisipan dengan cacat kaki atas lutut. Setiap
partisipan diminta untuk mengisi kuesioner Locomotor Capabilities Index (LCI)
untuk menilai kemampuan lokomotor. Selanjutnya partisipan melakukan
serangkaian aktivitas untuk menilai kemampuan gerak berdasarkan Amputee
Mobility Predictor with Prosthesis (AMPPRO) seperti berdiri, berjalan, naik/turun
tangga, kemudian setiap aktivitias akan dinilai persepsi ketidaknyamanannya
menggunakan Rating of Perceived Discomfort (RPD). Di akhir eksperimen
dilakukan wawancara untuk memperoleh pendapat dan masukan partisipan
mengenai purwarupa kaki prostesis. Setelah wawancara, dilakukan perancangan
desain perbaikan menggunakan metode Substitute, Combine, Adapt, Modify, Put to
Other Uses, Eliminate, Rearrange (SCAMPER) hingga dihasilkan sketsa
perbaikan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa purwarupa kaki prostesis memiliki
fungsionalitas yang baik. Ketujuh partisipan dapat menyelesaikan seluruh aktivitas
AMPPRO yang diujikan. Terdapat rasa ketidaknyamanan yang dirasakan partisipan
pada bagian paha sisi cacat, paha sisi non-cacat, dan pergelangan kaki. Hasil
wawancara menunjukkan adanya keluhan dan saran yang diberikan terhadap
purwarupa kaki prostesis. Usulan perbaikan diberikan untuk komponen prostesis
berupa socket dan engsel lutut. Kemudian dilakukan validasi usulan perbaikan
dengan bertanya kepada pengrajin kaki prostesis dan penggunanya. Berdasarkan
hasil validasi disimpulkan bahwa usulan tersebut dapat diimplementasikan dan
akan menghasilkan prostesis yang lebih baik.
Perpustakaan Digital ITB