BAB 1 Oksiadri Abacy
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Oksiadri Abacy
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Oksiadri Abacy
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Oksiadri Abacy
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral membuat sasaran peningkatan persentase pemakaian energi baru dan terbarukan (EBT) pada tahun 2025 dari 19,6% menjadi 23%. Salah satu EBT yang berpotensi untuk dikembangkan adalah bahan bakar nabati (BBN) dari biji nyamplung. Tanaman nyamplung (Calophyllum inophyllum L) sangat berpotensi untuk dijadikan BBN karena bijinya mempunyai kandungan minyak yang lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan minyak pada biji lain seperti jarak maupun kelapa sawit, mempunyai peta persebaran tumbuh yang luas di Indonesia, serta mempunyai produktifitas lahan yang besar.
Salah satu metode ekstraksi BBN dari biji nyampung adalah ekstraksi mekanik menggunakan mesin pengektrusi ulir tunggal fleksibel (flexible single screw extruder). Mesin tersebut mempunyai keunggulan pengoperasiannya yang lebih mudah dan sederhana, serta biaya investasi yang lebih murah. Pada penelitian ini percobaan ekstraksi biji nyamplung akan dilakukan menggunakan mesin pengektrusi ulir tunggal fleksibel dengan campuran jerami dan ekstraksi ampas yang dihasilkan secara kimiawi menggunakan mesin Soxhlet untuk memaksimalkan rendemen minyak yang didapatkan yang masih terkandung pada ampas. Penambahan jerami pada biji nyamplung bertujuan untuk menambah rendemen yang didapapat dari ekstraksi mekanik.
Hasil ekstraksi biji nyamplung dengan jerami menunjukkan penambahan rendemen yang didapat hingga 117 g (46,8%) dengan komposisi campuran 250 g biji nyamplung dan 8 g jerami. Hasil analisis fisikokimia juga menunjukkan kualitas yang lebih baik pada biodiesel hasil campuran biji nyamplung dan jerami dengan penurunan bilangan asam menjadi 0,56 g KOH/g, bilangan iodium menjadi 79,83 g I2/100 g, serta viskositas 4,424 mm2/s yang masih memenuhi standar.
Perpustakaan Digital ITB