digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Justine Inaya [17221012]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

Junonia Orithya, atau The Blue Pansy, adalah spesies kupu-kupu yang dikenal dengan corak biru mencolok dan motif ‘ocelli’ menyerupai mata pada sayapnya, berfungsi sebagai mekanisme kamuflase alami. Namun, kerusakan habitat menyebabkan populasi spesies cantik ini semakin terancam, sehingga mendorong perlunya pendekatan konservasi yang lebih kreatif dan aplikatif melalui desain. Penelitian ini mengangkat visual Junonia Orithya sebagai inspirasi utama dalam perancangan lampu hias berbasis kain sutera, dengan mengombinasikan teknik silk painting dan boning. Teknik silk painting, yang awalnya banyak diterapkan pada produk fesyen seperti gaun, selendang, dan tas, kini mulai digunakan dalam ranah interior, termasuk sarung bantal dan lampu hias. Karakteristik kain sutera yang transparan menjadikannya ideal sebagai material visual untuk permainan cahaya. Dalam penelitian ini, teknik tersebut dimanfaatkan untuk menciptakan efek transparansi dan gradasi warna menyerupai karakter kaca patri, sedangkan teknik boning digunakan untuk membentuk struktur tiga dimensi yang menyerupai bentuk organik sayap kupu kupu. Estetika Art Nouveau menjadi pendekatan visual utama, dengan mengadaptasi garis lengkung dan motif alami dari karya Louis Comfort Tiffany dan Victor Horta, yang dikenal melalui kaca patri dekoratif dan elemen arsitektural berbentuk whiplash curve. Gaya ini mendukung kesatuan antara fungsi, keindahan, dan nilai ekologis dalam satu kesatuan produk. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan eksploratif, melalui studi literatur, eksperimen teknik, dan evaluasi material. Hasil menunjukkan bahwa perpaduan teknik silk painting dan boning mampu menghasilkan lampu hias berestetika tinggi yang fungsional. Penelitian ini berkontribusi terhadap pengembangan teknik silk painting dan menciptakan kebaruan dari segi estetika, inovasi teknik, dan pesan keberlanjutan ekologis.