Solar still adalah salah satu teknologi yang digunakan untuk mendesalinasi air asin. Tidak seperti teknologi desalinasi konvensional lainnya, alat ini memanfaatkan energi matahari sebagai sumber energi utamanya sehingga dinilai lebih ramah lingkungan. Sayangnya, tidak semua energi yang diterima dapat dimanfaatkan oleh unit. Sebagai akibatnya, performa teknologi jenis ini terbilang rendah meskipun pengoperasiannya sederhana. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh dari ketebalan insulasi dan kedalaman air dalam basin terhadap performa dari solar still. Jenis solar still yang digunakan adalah single basin solar still dengan satu lapisan penutup kaca dimana pemanasan, evaporasi, dan kondensasi terjadi dalam satu ruang yang sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tambahan bantalan insulasi dapat menaikkan produktivitas dan efisiensi dari unit. Sementara, semakin banyak air yang dimasukkan ke dalam basin, semakin sedikit jumlah air distilat yang akan terbentuk untuk ketebalan insulasi yang sama. Pada percobaan ini diperoleh bahwa kedalaman air paling rendah (1 cm) dan ketebalan insulasi paling tebal (1,6 cm) menghasilkan air distilat paling banyak dan memiliki efisiensi paling tinggi dibandingkan variasi lain yang dilakukan. Ditambah lagi, penambahan insulasi pada bagian samping dapat meningkatkan efisiensi unit menjadi 22%. Kualitas air hasil desalinasi tenaga surya yang dilakukan telah memenuhi baku mutu air minum yang diatur dalam Permenkes No. 492 Tahun 2010 untuk parameter TDS dan pH. Tingkat salinitas dan konduktivitas juga menunjukkan penurunan yang signifikan dibandingkan dengan air baku.
Perpustakaan Digital ITB