digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Perkembangan nanopartikel terus mengalami kemajuan selama beberapa tahun terakhir, dengan nanopartikel memiliki banyak kontribusi di berbagai bidang, seperti bidang kesehatan. Nanopartikel ZnO merupakan salah satu contoh nanopartikel oksida logam yang diketahui efektif, stabil, dan aman digunakan sebagai agen antimikroba bagi manusia. Biosintesis nanopartikel ZnO dilakukan dengan menggunakan ekstrak tanaman mengandung antosianin yang bertindak sebagai capping agent dan memiliki sifat antimikroba. Tiga jenis ekstrak tanaman yang akan digunakan adalah ekstrak daging ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.), kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus), dan kol ungu (Brassica oleracea var. capitata f. rubra). Berdasarkan analisis TPC, ekstrak daging ubi jalar ungu memiliki kandungan tertinggi karena tumbuh di bawah tanah. Analisis antosianin dilakukan dan menemukan ekstrak kubis ungu memiliki kandungan antosianin tertinggi. Pengujian DPPH untuk menganalisis aktivitas antioksidan menunjukkan ekstrak kulit buah naga merah memiliki aktivitas antioksidan terkuat, yang berkorelasi dengan hasil nanopartikel tertinggi. Nanopartikel dikarakterisasi menggunakan XRD yang mengonfirmasi keberhasilan sintesis dengan ukuran kristalit rata-rata sekitar 46-53 nm. Ukuran nanopartikel diamati menggunakan TEM dengan hasil berkisar antara 22-29 nm di mana semua sampel mengalami aglomerasi. FTIR menunjukkan pembentukan ikatan Zn-O yang muncul pada bilangan gelombang 512,23-595,38 cm-1. Aktivitas antibiofilm tertinggi diamati pada nanopartikel dari ekstrak kubis ungu pada konsentrasi 30%.