Perkembangan nanopartikel terus mengalami kemajuan selama beberapa tahun terakhir,
dengan nanopartikel memiliki banyak kontribusi di berbagai bidang, seperti bidang
kesehatan. Nanopartikel ZnO merupakan salah satu contoh nanopartikel oksida logam
yang diketahui efektif, stabil, dan aman digunakan sebagai agen antimikroba bagi
manusia. Biosintesis nanopartikel ZnO dilakukan dengan menggunakan ekstrak tanaman
mengandung antosianin yang bertindak sebagai capping agent dan memiliki sifat
antimikroba. Tiga jenis ekstrak tanaman yang akan digunakan adalah ekstrak daging ubi
jalar ungu (Ipomoea batatas L.), kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus), dan kol
ungu (Brassica oleracea var. capitata f. rubra). Berdasarkan analisis TPC, ekstrak daging
ubi jalar ungu memiliki kandungan tertinggi karena tumbuh di bawah tanah. Analisis
antosianin dilakukan dan menemukan ekstrak kubis ungu memiliki kandungan antosianin
tertinggi. Pengujian DPPH untuk menganalisis aktivitas antioksidan menunjukkan
ekstrak kulit buah naga merah memiliki aktivitas antioksidan terkuat, yang berkorelasi
dengan hasil nanopartikel tertinggi. Nanopartikel dikarakterisasi menggunakan XRD
yang mengonfirmasi keberhasilan sintesis dengan ukuran kristalit rata-rata sekitar 46-53
nm. Ukuran nanopartikel diamati menggunakan TEM dengan hasil berkisar antara 22-29
nm di mana semua sampel mengalami aglomerasi. FTIR menunjukkan pembentukan
ikatan Zn-O yang muncul pada bilangan gelombang 512,23-595,38 cm-1. Aktivitas
antibiofilm tertinggi diamati pada nanopartikel dari ekstrak kubis ungu pada konsentrasi
30%.
Perpustakaan Digital ITB