ABSTRAK Azmi Dasa Al-Arkaany
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Salah satu objektif utama dalam pengolahan data seismik refleksi adalah
menghilangkan noise yang dapat menyebabkan kesalahan dalam interpretasi, salah
satu diantaranya adalah short period multiple noise. Metode predictive
deconvolution menjadi salah satu metode utama dalam mengatenuasi sinyal short
period multiple noise. Umumnya, pemilihan parameter prediction lag (?) pada
predictive deconvolution diambil secara konstan untuk setiap offset, disebut sebagai
Conventional Predictive Deconvolution (CPD). Namun, pemilihan prediction lag
(?) yang konstan tidak bekerja dengan baik terutama pada data seismik dengan nilai
offset yang panjang, sehingga dibutuhkan variasi nilai prediction lag (?)
berdasarkan offset, disebut sebagai Offset Dependent Predictive Deconvolution
(ODPD)
Penelitian ini bertujuan untuk mengatenuasi short period multiple noise dalam
seismic data menggunakan predictive deconvolution melalui dua metode yakni
Conventional Predictive Deconvolution (CPD) dan Offset Dependent Predictive
Deconvolution (ODPD) serta melakukan perbandingan antara kedua metode
tersebut baik dalam shot gather, autocorrelogram, velocity semblance, dan stacked
seismic data. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data seismik
laut dangkal pada area South Salawati pada line 016000360181 dengan jumlah
channel sebanyak 636 buah dan memiliki jarak far offset sepanjang 8085.5 m. Hasil
menunjukkan bahwa kedua metode Offset Dependent Predictive Deconvolution
(ODPD) maupun Conventional Predictive Deconvolution (CPD) masing-masing
dapat mengatenuasi short period multiple noise, namun metode Offset Dependent
Predictive Deconvolution (ODPD) dapat menjaga atau preserve amplitudo sinyal
seismik refleksi utama pada far offset, sehingga untuk data seismik dengan offset
panjang, metode Offset Dependent Predictive Deconvolution (ODPD) perlu untuk
dilakukan.
Perpustakaan Digital ITB