2009 TS PP MIFTAHUL HUDA 1-COVER.pdf
2009 TS PP MIFTAHUL HUDA 1-BAB 1.pdf
2009 TS PP MIFTAHUL HUDA 1-BAB 2.pdf
2009 TS PP MIFTAHUL HUDA 1-BAB 3.pdf
2009 TS PP MIFTAHUL HUDA 1-BAB 4.pdf
2009 TS PP MIFTAHUL HUDA 1-BAB 5.pdf
2009 TS PP MIFTAHUL HUDA 1-BAB 6.pdf
2009 TS PP MIFTAHUL HUDA 1-PUSTAKA.pdf
Pemberdayaan masyarakat merupakan strategi penanggulangan kemiskinan yang sedang dikembangkan beberapa tahun terakhir ini. Berbagai program penanggulangan kemiskinan dengan memberdayakan masyarakat telah dilaksanakan oleh pemerintah. Namun hasilnya belum seperti yang diharapkan. Kemiskinan masih menjadi permasalahan yang belum bisa diatasi sampai saat ini. Realitasnya, tingkat kemiskinan belum menunjukkan penurunan yang signifikan bahkan ada kecenderungan untuk terus meningkat.Fenomena tersebut memberikan sinyalemen bahwa ada sesuatu yang perlu dicermati dan dikaji ulang atas strategi, kebijakan, dan program penanggulangan kemiskinan yang dijalankan oleh pemerintah yang selama ini lebih terfokus pada premis pendapatan sebagai landasan bagi strategi, kebijakan, dan program dalam penanggulangan kemiskinan di negeri ini.Penelitian ini ditujukan untuk memahami bagaimana pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui PNPM PPK dan permasalahan apa yang terjadi di lapangan dengan studi implementasi PNPM PPK di Desa Mulo Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul. Pertanyaan penelitian yang diajukan adalah sebagai berikut : (1) Bagaimana implementasi PNPM PPK di Desa Mulo Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul memengaruhi aspek-aspek pemberdayaan masyarakat ? (2) Apa faktor yang menghambat/mendukung implementasi PNPM PPK tersebut?Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program masih rendah yang dipengaruhi oleh intensitas pendampingan oleh pemerintah dan konsultan kurang optimal, persepsi yang salah dari masyarakat terhadap program karena pengaruh pelaksanaan program-program sebelumnya, dan tidak dilibatkannya tokoh masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan; (2) Terhambatnya akses informasi ke masyarakat karena media-media penyampaian informasi tidak dimanfaatkan dengan baik; (3) Kapasitas masyarakat tidak berkembang karena tidak ada upaya pengembangan kapasitas masyarakat miskin khususnya dalam hal peningkatan pengetahuan dan keterampilan; (4) Pendampingan oleh fasilitator tidak berlangsung dengan baik karena dipengaruhi oleh pola perekrutan. Sementara pendampingan oleh fasilitator desa dipengaruhi oleh keterbatasan kemampuan yang dimiliki fasilitator tersebut.
Perpustakaan Digital ITB