digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Jaringan distribusi air minum umumnya merupakan bagian yang mahal dalam penyediaan infrastruktur air minum, akan tetapi karena pipa jaringan distribusi umumnya berada dibawah tanah seringkali kurang mendapat perhatian. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk melakukan evaluasi terhadap kondisi jaringan distribusi PDAM, melalui analisis risiko kegagalan jaringan pipa distribusi tersebut. Analisis risiko jaringan pipa adalah suatu proses analisis untuk mengidentifikasi dan mengukur likelihood dan negative consequence yang merupakan dampak dari kegagalan dari jaringan pipa tersebut. Studi mengenai analisis risiko kegagalan pipa bukanlah hal yang baru. Namun demikian, analisis risiko kegagalan pipa distribusi air minum dengan pendekatan AHP-Fuzzy masih terbatas di Indonesia. AHP-Fuzzy merupakan gabungan dari pendekatan analytical hierarchy process (AHP) dan metode logika fuzzy. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah model fuzzy analisis risiko kegagalan jaringan distribusi PDAM Kota Bandung dengan pendekatan AHP-fuzzy. Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah 1) mengidentifikasi, menentukan dan melakukan pembobotaan faktor dan sub-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap kegagalan jaringan pipa distribusi PDAM Kota Bandung, melalui metode AHP, 2) mengembangkan model risiko untuk kegagalan jaringan pipa distribusi dengan metode fuzzy, 3) melakukan segmentasi dan mereview pemodelan hidrolis jaringan distribusi PDAM Kota Bandung yang telah dibuat pada penelitian sebelumnya, dan 4) melakukan simulasi dan analisis terhadap model risiko fuzzy yang dibuat pada penelitian ini untuk mendapatkan tingkat risiko pada segmen pipa primer di jaringan distribusi PDAM Kota Bandung. Dari analisis menunjukkan bahwa risiko pada jaringan pipa tidak disebabkan oleh satu faktor saja, akan tetapi disebabkan oleh banyak faktor yang saling mempengaruhi. Dengan menggunakan kuesioner terhadap responden ahli dan metode AHP, didapatkan bobot dari faktor dan sub-faktor yang memiliki pengaruh signifikan terhadap risiko kegagalan pipa jaringan distribusi PDAM Bandung, sedangkan melalui metode fuzzy didesain model risiko kegagalan pipa berdasarkan model hirarki dan fuzzy rulebase. Pemodelan risiko kegagalan pipa dengan metode fuzzy ditujukan untuk memetakan faktor-faktor yang menjadi penyebab kegagalan pipa distribusi PDAM Kota Bandung dan konsekuensi yang ditimbulkan akibat dari kegagalan tersebut, untuk kemudian didapatkan tingkat risiko dari segmen-segmen pipa distribusi PDAM, melalui simulasi model yang dibuat. Dari hasil simulasi dan aplikasi model yang dilakukan, diketahui kondisi pipa yang disimulasikan pada suatu segmen. Tingkat risiko diklasifikasikan menjadi rendah, sedang, tinggi, sangat tinggi atau diantaranya. Simulasi terhadap model risiko yang dibuat, dilakukan untuk skenario kondisi saat ini, skenario perbaikan pada kondisi 5 tahun ke depan, dan skenario kondisi memburuk dalam 5 tahun ke depan, dengan menggunakan data-data sekunder baik dari literatur maupun diskusi dengan pihak PDAM Kota Bandung serta asumsi-asumsi. Pada skenario-I, untuk segmen pipa primer wilayah tengah-selatan yang disimulasikan : 24% berisiko 'tinggi’, 24 % berisiko ‘sedang-tinggi’, dan 52% berisiko ‘sedang’. Adapun untuk wilayah utara yang disimulasikan: 30 % berisiko ‘tinggi’, 25% berisiko ‘sedang-tinggi’, dan 45% berisiko ‘sedang’. Pada skenario-II, untuk wilayah tengah-selatan 20 % memiliki tingkat risiko kegagalan ‘sedang-tinggi’, 80% memiliki risiko ‘sedang’. Adapun untuk wilayah utara dihasilkan tingkat risiko kegagalan pipa ‘sedang-tinggi’ sebesar 35 %, dan tingkat risiko kegagalan pipa ‘sedang’ sebesar 65%. Pada skenario-III, untuk untuk wilayah tengah-selatan menunjukkan 25% berisiko sedang-tinggi, dan 75% berisiko tinggi. Adapun untuk wilayah utara dihasilkan 10 % berisiko sedangtinggi, dan 90% berisiko tinggi. Hasil simulasi menunjukkan bahwa secara umum suatu segmen pipa distribusi berisiko tinggi, apabila secara fisik memiliki material ACP atau PVC, secara lingkungan berada dibawah jalan raya, dan segmen pipa tersebut berada dekat dengan kawasan perdagangan dengan kondisi lalulintas yang padat. Dari ketiga skenario simulasi, menunjukkan bahwa melalui skenario- II akan terjadi perbaikan kondisi jaringan pipa distribusi PDAM Kota Bandung