Penjadwalan job shop (JSS) merupakan topik penting dalam sistem manufaktur.
Model JSS tradisional mengasumsikan kondisi statis, yaitu antara lain: (1) semua
pekerjaan tersedia sejak saat nol, (2) atribut pekerjaan seperti tanggal rilis (rj
)
diketahui, (3) mesin selalu tersedia sepanjang masa perencanaan, dan (4) tidak
ada pekerjaan baru yang datang selama produksi. Namun, kondisi ini sangat
terbatas dalam skenario manufaktur praktis. Dalam praktiknya, JSS tidak statis
tetapi sangat dinamis. JSS mengalami banyak kejadian dinamis yang mengubah
keadaan awal sistem, menyebabkan ketidakpastian sistem, mengurangi efisiensi
manufaktur, dan dalam kasus ekstrem, membuat jadwal tidak layak. Dengan
kejadian dinamis tersebut, penjadwalan ulang menjadi penting secara teoritis dan
praktis, tetapi menambah kompleksitas pada JSS.
Banyak penelitian yang didedikasikan untuk mengatasi tantangan ini dengan
berbagai pendekatan solusi dan biasanya berfokus pada metode eksak, yang
meskipun menyediakan solusi optimal untuk JSS skala kecil, namun kesulitan
secara komputasi untuk menghasilkan solusi optimal untuk JSS skala menengah
hingga besar. Selain itu, permasalahan pada sistem JSS tidak hanya proses
penjadwalan dalam kejadian dinamis tetapi juga perlu kemampuan pemantauan,
kontrol, dan prediksi untuk mengatasi aspek dinamis JSS ini.
Untuk mengatasi tantangan ini, penelitian dissertasi ini mengembangkan
serangkaian pendekatan komprehensif yang menggabungkan kekuatan metode
eksak, algoritma greedy (GrA), dan algoritma Greedy Randomized Adaptive Search
Procedure (GRASP). Penelitian ini dimulai dengan metode eksak untuk
membandingkan solusi dengan metode lainnya. Keterbatasan komputasional
metode eksak tidak memungkinkan untuk mendapatkan solusi optimal untuk JSS
skala menengah hingga besar. Untuk mengukur kinerja solusi pada kasus JSS skala
menengah dan skala besar, maka digunakan solusi JSS skala kecil sebagai tolok
ukur. Selanjutnya, algoritma greedy (GrA) digunakan: (1) untuk menentukan skala
ukuran masalah pada JSS skala kecil hingga besar, dan (2) untuk mendapatkan
solusi cepat. Sementara GrA bisa efisien secara komputasi, tetapi tidak
memberikan solusi optimal, sehingga memerlukan pendekatan lain yang lebih
maju.
Inti dari pendekatan solusi yang dikembangkan adalah algoritma GRASP yang
baru. Algoritma ini dirancang untuk menyeimbangkan kualitas solusi dengan
efisiensi komputasi. Pendekatan GRASP ini menggabungkan dua strategi:
intensifikasi dan diversifikasi. Dalam strategi intensifikasi: (1) algoritma
menganalisis keterlambatan setiap pekerjaan secara sistematis, (2) menghitung
kontribusi keterlambatan setiap operasi terhadap keterlambatan total, (3) membuat
daftar operasi berdasarkan nilai kontribusi keterlambatan, dan (4) menerapkan
prosedur pertukaran terarah berdasarkan nilai kontribusi keterlambatan. Untuk
prosedur pertukaran terarah, operasi dengan nilai kontribusi keterlambatan yang
signifikan besar dilakukan dengan pendahulunya, penerusnya, dan operasi lainnya
pada mesin yang sama sehingga hubungan prioritas dan hubungan ketergantungan
di antara operasi tetap dijaga. Jika tidak ada perbaikan lebih lanjut maka strategi
diversifikasi digunakan. Strategi diversifikasi ini menggabungkan dua teknik: (1)
pertukaran acak, dan (2) memulai ulang secara acak. Melalui GRASP yang baru,
kualitas solusi meningkat secara signifikan dengan tetap mempertahankan efisiensi
komputasi. Misalnya, persentase kesenjangan sebesar 13,82% untuk GrA dan
metode eksak telah berkurang menjadi hanya 3,43% dengan menggunakan
algoritma GRASP. Selain itu, waktu komputasi GRASP jauh lebih rendah daripada
metode eksak, sementara GrA dapat disebut sebanding.
Dalam menangani kejadian dinamis, penelitian ini mengkategorikan GRASP ke
dalam tiga jenis berdasarkan dampak yang ditimbulkannya pada proses
penjadwalan: (1) dampak rendah (LiDE), (2) dampak sedang (MiDE), dan (3)
dampak serius (SiDE). Disertasi ini berfokus pada SiDE karena kejadian tersebut
berdampak signifikan pada pemrosesan penjadwalan dengan menimbulkan
ketidakstabilan sistem dan menurunkan efisiensi produksi. Kejadian - kejadian ini
meliputi kedatangan pekerjaan baru (NJA), pesanan mendesak (RO), kegagalan
mesin (MF), dan pemeliharaan mesin terjadwal (SMM).
Prosedur penjadwalan ulang yang komprehensif dikembangkan untuk menangani
SiDE. Strategi penjadwalan ulang proaktif-reaktif (Pact ? Ract) digunakan untuk
meminimalkan dampak SiDE secara berkala melalui Pact dan secara langsung
melalui Ract. Untuk menentukan pemicu penjadwalan ulang, kebijakan
penjadwalan ulang hibrida (berkala dan berbasis peristiwa) (Hyb.) digunakan,
yang memicu penjadwalan ulang berkala (pe
) untuk (Pact) guna menangani NJA
dan SMM, dan penjadwalan ulang berbasis peristiwa (ED) untuk penjadwalan
ulang Ract guna meminimalkan dampak MF dan RO. Untuk menjadwalkan ulang
pekerjaan berdasarkan pemicu penjadwalan ulang, metode penjadwalan ulang
shift kanan (RF) digunakan untuk MF dan metode penjadwalan ulang regenerasi
(Reg) digunakan untuk NJA, RO, dan SMM. Prosedur penjadwalan ulang ini dapat
disesuaikan untuk meminimalkan keterlambatan total pekerjaan. Hasil yang
didapat menunjukkan bahwa strategi penjadwalan ulang Ract memiliki kinerja
yang lebih baik dalam meminimalkan keterlambatan dibandingkan dengan strategi
penjadwalan ulang Pact.
Untuk lebih meningkatkan kemampuan sistem dalam menangani SiDE dan
menyediakan kemampuan pemantauan, pegendalian, dan prediksi, metode solusi
diintrengintegrasikan dengan model simulasi berdasarkan konsep teknologi
Digital Twin (DT). DT adalah replika virtual dari sistem produksi fisik, yang
memungkinkan untuk melakukan simulasi berbagai skenario dan memprediksi
hasil dari berbagai strategi penjadwalan. Dua jenis model simulasi dikembangkan
dalam konteks ini: (1) model simulasi yang mempertimbangkan aturan prioritas
(FIFO, LIFO, SPT, SRPT, EDD, dan CR), dan (2) model simulasi yang
mempertimbangkan SiDE. Melalui model simulasi ini, dilakukan penilaian kinerja
JSS dalam berbagai kondisi yang bervariasi. Yang lebih penting, model simulasi
yang mempertimbangkan SiDE menunjukkan bahwa kombinasi strategi
penjadwalan ulang Pact dan Ract secara efektif mengelola SiDE, menyediakan
solusi yang layak untuk JSS dalam lingkungan yang dinamis, sekaligus
menyediakan kemampuan pemantauan, pengendalian, dan prediksi.
Sebagai kesimpulan, penelitian ini mengatasi kesenjangan utama dalam JSS
dengan mengembangkan serangkaian pendekatan solusi komprehensif yang
mengintegrasikan metode eksak, GrA, GRASP, dan teknik simulasi. GRASP baru
menawarkan keseimbangan yang efektif antara kualitas solusi dan efisiensi
komputasi, sementara prosedur penjadwalan ulang dan simulasi DT menyediakan
alat praktis untuk mengatasi gangguan manufaktur praktis. Pendekatan ini tidak
hanya meningkatkan pemahaman teoritis tentang JSS tetapi juga menawarkan
solusi praktis.