BAB 2 Jerry Setiawan
Terbatas Alice Diniarti
» ITB
Terbatas Alice Diniarti
» ITB
BAB 3 Jerry Setiawan
Terbatas Alice Diniarti
» ITB
Terbatas Alice Diniarti
» ITB
BAB 4 Jerry Setiawan
Terbatas Alice Diniarti
» ITB
Terbatas Alice Diniarti
» ITB
Jumlah kecelakaan kendaraan bermotor semakin bertambah dari tahun ke tahun.
Sepanjang tahun 2017, terdapat 30.000 jiwa meninggal dunia akibat kecelakaan dan terus
meningkat sebesar 0,77% setiap tahunnya. Peningkatan jumlah tersebut sebanding dengan
kenaikan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia. Salah satu kendaraan yang mengalami
peningkatan jumlah cukup tinggi adalah bus, khususnya bus antarkota. Perkembangan
jumlah bus antarkota terus berkembang hingga 7% setiap tahunnya. Kecelakaan yang cukup
sering terjadi pada bus antarkota adalah tumbukan arah depan (frontal collision) dan dapat
menyebabkan cedera ringan hingga kematian akibat tumbukan pada kepala penumpang.
Tingkat cedera kepala tersebut dapat diukur dengan Head Injury Criterion (HIC) yang
memiliki beberapa kategori konsekuensi cedera kepala.
Penelitian dilakukan dengan melakukan simulasi sled test dengan metode elemen
hingga menggunakan data percepatan untuk melakukan analisis cedera pada kepala dummy.
Pengujian dibagi menjadi tiga, yaitu simulasi kursi dengan busa, kursi tanpa busa, dan tanpa
busa pada kursi yang berada di depan dummy. Masing-masing bagian tersebut dibagi kembali
menjadi 3 kasus, yaitu tanpa sabuk pengaman, dengan sabuk pengaman 2 titik (lap seatbelt)
dan dengan sabuk pengaman 3 titik (lap dan shoulder seatbelt) pada lima lokasi duduk.
Simulasi dilakukan dengan perangkat lunak LS-DYNA dan ANSYS Mechanical APDL.
Dari simulasi yang telah dilakukan, penggunaan busa dapat mengurangi nilai HIC15
sebesar 5,6% dibandingkan dengan kasus tanpa busa. Jika mengesampingkan sistem tanpa
sabuk pengaman, hasil HIC15 pada kasus penggunaan sabuk pengaman 3 titik memiliki nilai
terkecil, sehingga penggunaan sabuk pengaman 3 titik pada bus sangat dianjurkan. Selain itu,
penggunaan busa pada kursi mengubah dimensi secara keseluruhan dan mengubah
pergerakan dummy pada saat tumbukan arah depan, sehingga menghasilkan nilai HIC15 yang
berbeda apabila dibandingkan dengan kasus tanpa busa. Oleh karena itu, busa sebaiknya
dimodelkan untuk mendapatkan nilai HIC15 yang akurat.
Perpustakaan Digital ITB