digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Abdillah Irsyad El Nur
PUBLIC Open In Flipbook Ridha Pratama Rusli

Penelitian ini mengevaluasi penerapan co-firing sawdust 5% dan batu bara 95% di PLTU Indramayu. Pengamatan yang dilakukan mencakup analisis karakteristik bahan bakar, performa pulverizer dan boiler, produksi steam, listrik, serta kondisi ketebalan tube boiler pasca pelaksanaan co-firing. Hasil pengamatan menunjukkan sawdust memiliki kadar air tinggi sebesar 51,42% dan nilai kalor sebesar 3717 kCal/kg, lebih rendah dari batu bara PLTU yaitu 3807 kCal/kg, kondisi tersebut dapat berpengaruh pada efisiensi pembakaran. Kandungan sulfur dan nitrogen pada sawdust juga rendah yaitu sebesar 0,01% dan 0,42%, sehingga penggunaan cofiring berpotensi dapat menurunkan emisi gas buang. Selama 24 jam operasi, arus motor pulverizer yang dihasilkan maksimal 39,11 Ampere dengan temperatur outlet pulverizer sebesar 56–64 °C, kondisi tersebut menunjukkan sistem pulverizer berjalan secara aman. Tekanan main steam yang dihasilkan rata-rata sebesar 16,83 MPa dengan temperatur outlet superheater mencapai 623 °C, menandakan performa boiler tetap optimal. Laju penurunan ketebalan tube boiler terbesar pasca pelaksanaan co-firing terjadi di area superheater yaitu sebesar 0,29 mm akibat paparan suhu tinggi, namun masih dalam batas aman dari standar yang ditetapkan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa co-firing sawdust 5% secara teknis layak diterapkan tanpa mengganggu performa pembangkit, namun membutuhkan kontrol pembakaran yang lebih presisi dan pemantauan emisi secara berkelanjutan.