Radikal bebas merupakan senyawa reaktif yang dapat menyebabkan kerusakan oksidatif pada sel
dan jaringan tubuh, serta berkontribusi terhadap berbagai penyakit degeneratif. Antioksidan
berperan dalam menetralisir radikal bebas melalui mekanisme transfer elektron atau hidrogen
sehingga radikal menjadi stabil. Cempaka (Michelia champaca L.) merupakan tanaman dari famili
Magnoliaceae yang berpotensi sebagai antioksidan. Ekstraksi dilakukan melalui metode maserasi
dengan variasi pelarut pengekstraksi yaitu etanol 50%, 70%, dan 96%. Aktivitas antioksidan
ditentukan dengan metode peredaman DPPH menggunakan spektrofotometer UV-sinar tampak
pada panjang gelombang 517 nm dengan kontrol positif berupa asam askorbat. Hasil uji aktivitas
antioksidan menunjukkan nilai
IC50
dari ekstrak etanol 50%, 70%, dan 96% berturut-turut sebesar
192,189 ± 1,727 ?g/mL; 125,179 ± 1,776 ?g/mL; 110,642 ± 0,765 ?g/mL, asam askorbat sebagai
kontrol positif menunjukkan nilai
IC50
pada 17,224 ± 0,026 ?g/mL. Penapisan fitokimia menunjukan
simplisia mengandung senyawa flavonoid, fenol, tanin, saponin, kuinon, steroid/triterpenoid,
alkaloid, dan kumarin. Pemantauan ekstrak dengan KLT menggunakan penampak bercak spesifik
menunjukan semua ekstrak mengandung senyawa flavonoid, fenol, steroid/triterpenoid, dan
alkaloid. Hasil analisis metabolomik menunjukan gugus fungsi yang relatif sama pada ketiga ekstrak
dan terdapat perbedaan gugus fungsi pada ekstrak etanol 96% yaitu gugus C=O karbonil. Analisis
kemometrika yang terdiri dari Principal Component Analysis (PCA) dan Cluster Analysis (CA)
menunjukkan perbedaan pola pengelompokkan ekstrak etanol 96% dibandingkan dengan kedua
ekstrak lainnya. Ekstrak etanol 96% kulit batang cempaka (Michelia champaca L.) memiliki aktivitas
antioksidan paling kuat dibandingkan dengan kedua ekstrak lainnya yang didukung oleh perbedaan
gugus fungsi pada analisis metabolomik dan pola pengelompokan dengan analisis kemometrika.
Perpustakaan Digital ITB