digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Gifar Atsaril Kirom
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Muhammad Gifar Atsaril Kirom
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Muhammad Gifar Atsaril Kirom
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Muhammad Gifar Atsaril Kirom
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Muhammad Gifar Atsaril Kirom
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Muhammad Gifar Atsaril Kirom
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Muhammad Gifar Atsaril Kirom
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

DAFTAR PUSTAKA Muhammad Gifar Atsaril Kirom
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN Muhammad Gifar Atsaril Kirom
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

Dengan kondisi geografis yang unik, Indonesia memiliki banyak rute penerbangan domestik sebagai konektivitas antarwilayah dan pulau. Untuk meningkatkan produktivitas serta mendorong pertumbuhan ekonomi, pariwisata, dan mobilitas, maka dibutuhkan rute penerbangan dengan efisiensi yang tinggi. Saat ini, rute penerbangan domestik masih menggunakan metode rute konvensional dan RNAV yang dilayani AirNav Indonesia. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan rute penerbangan yang lebih efisien daripada rute yang sudah ada. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi metode Airnav Indonesia dalam mendesain rute penerbangan dalam negeri, menentukan efisiensi rute penerbangan domestik yang sudah ditentukan oleh AirNav, serta menentukan alternatif rute yang lebih efisien daripada rute AirNav. Penelitian ini dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan metode path planning A* pada program MATLAB serta penghitungan efisiensi rute penerbangan. Digunakan sampel 10 penerbangan domestik tersibuk dan 10 penerbangan domestik terjauh untuk dianalisis. Hasil menunjukkan efisiensi berdasarkan data AirNav pada metode rute konvensional memiliki nilai dari 49.95% sampai 99.80% Sedangkan, untuk rute penerbangan RNAV memiliki efisiensi dengan nilai dari 34.44% hingga 99.58%. Kemudian berdasarkan hasil dari algoritma A* didapati untuk rute penerbangan tersibuk, cenderung memiliki hasil efisiensi rute A* yang sama dengan yang sudah ada (konvensional dan RNAV). Sedangkan untuk rute penerbangan terjauh, cenderung memiliki hasil efisiensi rute A* yang lebih besar dibandingkan dengan rute yang sudah ada. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa efisiensi yang dihasilkan melalui path planning A* menghasilkan efisiensi yang tinggi, sehingga hasil ini dapat dijadikan rute penerbangan alternatif di Indonesia dengan perlu memerhatikan faktor cuaca, manuver, dan landing, memperhitungkan ketinggian, serta faktor yang berhubungan lainnya.