Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Perkembangan teknologi jaringan seluler generasi kelima (5G) membawa berbagai keunggulan dalam hal kecepatan transmisi data, latensi rendah, serta kemampuan untuk menangani koneksi dalam skala besar. Namun, di Indonesia implementasi jaringan 5G Standalone masih belum banyak dijumpai. Oleh karena itu, tugas akhir ini bertujuan untuk mengembangkan dan menganalisis testbed jaringan 5G SA berbasis open-source dengan memfokuskan pada subsistem core network dan user equipment. Penggunaan testbed ini diharapkan dapat memberikan sarana eksperimental yang terjangkau dan fleksibel untuk kebutuhan riset dan pembelajaran di lingkungan akademik.
Pengembangan testbed ini dilakukan dengan memanfaatkan Open5GS sebagai core network dan srsRAN sebagai radio access network (RAN), serta menggunakan USRP B205mini-i sebagai radio unit (RU) dan smartphone komersial sebagai user equipment. Seluruh komponen perangkat lunak yang digunakan bersifat open-source, sehingga memungkinkan fleksibilitas dalam pengembangan dan kustomisasi sistem. Konfigurasi sistem mencakup instalasi jaringan inti, pengaturan parameter jaringan, serta integrasi dengan antarmuka pemantauan seperti Grafana dan Open Speed Test untuk keperluan analisis performa jaringan.
Pengujian dilakukan menggunakan pita frekuensi n78 (3,3–3,8 GHz) yang dipilih berdasarkan dukungan dari smartphone dan ketersediaan spektrum di lingkungan akademik. Hasil pengujian menunjukkan bahwa testbed mampu mencapai throughput sebesar 114 Mbps untuk downlink dan 59,7 Mbps untuk uplink. Nilai throughput ini telah memenuhi target minimum yang ditetapkan oleh ITU-R dalam dokumen IMT-2020 untuk performa 5G.
Meskipun nilai latensi terendah yang tercatat adalah 19 ms, hasil aproksimasi One-Way Delay (OWD) sebesar 9,5 ms menunjukkan bahwa sistem sudah memenuhi spesifikasi latensi minimal 5G sesuai standar IMT-2020, yakni 1–10 ms. Namun, angka ini masih merupakan perkiraan sehingga pengujian dan pengukuran lebih lanjut tetap diperlukan untuk memverifikasi secara pasti bahwa latensi aktual benar-benar sesuai target ideal 5G.
Tugas akhir ini memberikan kontribusi penting dalam pengembangan platform eksperimental 5G SA di lingkungan kampus dengan pendekatan yang hemat biaya dan dapat dikustomisasi. Testbed yang dikembangkan telah membuktikan kemampuan komponen open source dapat membentuk ekosistem 5G yang berfungsi penuh. Testbed ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk pengembangan lebih lanjut terkait potensi dari 5G Standalone.
Perpustakaan Digital ITB