digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


ANINDITA SYAFIRA ARIESTA
EMBARGO  2028-11-06 

ANINDITA SYAFIRA ARIESTA
EMBARGO  2028-11-06 

ANINDITA SYAFIRA ARIESTA
EMBARGO  2028-11-06 

ANINDITA SYAFIRA ARIESTA
EMBARGO  2028-11-06 

ANINDITA SYAFIRA ARIESTA
EMBARGO  2028-11-06 

ANINDITA SYAFIRA ARIESTA
EMBARGO  2028-11-06 


Ketoprofen (KTP) merupakan obat antiinflamasi non-steroid (NSAID) yang umum digunakan dalam pengobatan untuk meredakan nyeri dan peradangan. Namun, akibat penggunaannya yang luas, senyawa ini sering terdeteksi sebagai polutan di lingkungan perairan. Sumber utamanya berasal dari limbah rumah sakit, industri farmasi, hingga limbah domestik. Ketoprofen tergolong sebagai senyawa persisten karena sulit terdegradasi secara alami, baik melalui proses biologis maupun kimiawi. Keberadaannya dalam air, bahkan pada konsentrasi rendah mulai dari nanogram per liter (ng/L) hingga miligram per liter (mg/L), dapat menimbulkan dampak negatif terhadap ekosistem, seperti menghambat pertumbuhan mikroorganisme, dan berpotensi terakumulasi dalam rantai makanan. Hal untuk menanggulangi permasalahan ini, dilakukan metode adsorpsi dipilih sebagai alternatif yang efektif karena sederhana, efisien, dan memiliki biaya operasional yang rendah. Salah satu material adsorben yang sedang banyak diteliti adalah Metal–Organic Framework (MOF). Di antara berbagai jenis MOF, MOF-303 dinilai potensial karena memiliki kestabilan tinggi dalam media berair, luas permukaan yang besar, serta struktur pori yang mendukung interaksi dengan molekul organik bermuatan negatif seperti ketoprofen. MOF-303 dibentuk dari ion aluminium (Al³?) dan ligan H?PZDC (1H-pirazol-3,5-dikarboksilat). Penelitian ini bertujuan untuk menyintesis MOF-303 serta mengevaluasi kinerjanya dalam mengadsorpsi ketoprofen dari larutan. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa MOF-303 memiliki struktur kristalin sesuai berdasarkan pola XRD, dan FTIR berhasil mengidentifikasi gugus O–H, C=O, serta COO–Al. Analisis BET mencatat luas permukaan sebesar 1715,8 m²/g dengan karakter mikropori, dan SEM-EDS menunjukkan morfologi partikel yang beraturan. Pengujian adsorpsi menunjukkan kondisi optimum pada pH 7, dosis 2,6 g/L, dan waktu kontak 90 menit. Model isoterm Langmuir cocok untuk menggambarkan proses adsorpsi dengan kapasitas maksimum sebesar 606,45 mg/g, sedangkan kinetikanya mengikuti model orde dua semu. Proses ini juga bersifat endotermik dan spontan, serta mampu digunakan ulang hingga lima kali tanpa penurunan kinerja signifikan. Oleh karena itu, MOF 303 dinilai sangat potensial untuk penghilangan ketoprofen dari air limbah.