digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

AYU ZAKIA
PUBLIC Open In Flipbook Latifa Noor

COVER Ayu Zakia
EMBARGO  2028-11-06 

BAB 1 Ayu Zakia
EMBARGO  2028-11-06 

BAB 2 Ayu Zakia
EMBARGO  2028-11-06 

BAB 3 Ayu Zakia
EMBARGO  2028-11-06 

BAB 4 Ayu Zakia
EMBARGO  2028-11-06 

BAB 5 Ayu Zakia
EMBARGO  2028-11-06 


Pencemaran ion Cu2+ di perairan merupakan permasalahan lingkungan yang semakin mengkhawatirkan, mengingat batas maksimum Cu2+ dalam air minum menurut Permenkes RI No. 492/Menkes/Per/IV/2010 adalah sebesar 2 ppm. Paparan jangka panjang terhadap ion Cu2+ dalam kadar tinggi dapat menimbulkan dampak kesehatan serius hingga berujung kematian. Salah satu metode efektif untuk menurunkan konsentrasi ion logam berat dalam air adalah melalui proses adsorpsi. Dalam penelitian ini, digunakan adsorben berbasis ?-karagenan yang dimodifikasi dengan glutaraldehid sebagai agen pengikat silang untuk meningkatkan stabilitas dan performa adsorpsi. Pembuatan dan pemilihan komposisi adsorben didasarkan pada ketahanan adsorben di dalam air serta kapasitas adsorpsinya terhadap ion Cu2+. Komposisi terbaik diperoleh ketika perbandingan ?-karagenan:glutaraldehid adalah 2:1, lalu dilanjutkan dengan skema perendaman hidrogel di dalam larutan KCl. Diperoleh nilai swelling degree maksimum sebesar 2728,66% setelah perendaman selama 12 jam. Hasil karakterisasi FTIR menunjukkan terjadinya pergeseran bilangan gelombang pada gugus –OH dan ester sulfat, baik sebelum dan sesudah adsorpsi, yang mengindikasikan adanya pembentukan ikatan silang serta interaksi antara adsorben dan ion Cu2+. Karakterisasi morfologi permukaan menggunakan SEM-EDS menunjukkan perubahan permukaan adsorben serta peningkatan persentase atom Cu setelah proses adsorpsi berlangsung. Optimasi parameter adsorpsi menunjukkan bahwa kondisi optimum adsorpsi diperoleh pada pH 4, waktu kontak 90 menit, dan massa adsorben sebesar 0,2 g. Studi kinetika menunjukkan bahwa proses adsorpsi berlangsung sesuai dengan model kinetika orde satu semu, sedangkan studi isoterm menunjukkan bahwa proses adsorpsi mengikuti model isoterm adsorpsi Langmuir. Kapasitas adsorpsi maksimum diperoleh sebesar 50,92 mg/g pada suhu 323 K. Berdasarkan studi termodinamika, proses adsorpsi berlangsung spontan, bersifat eksotermik, dan mengarah pada peningkatan keteraturan sistem. Hasil studi adsorpsi-desorpsi menunjukkan bahwa adsorben berpotensi untuk digunakan berulang dengan larutan pendesorpsi paling baik adalah larutan KCl 0,1 M + HNO3 0,5 M.