digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Naufal Hamdi Faza
PUBLIC Open In Flipbook Ridha Pratama Rusli

Meningkatnya permintaan kendaraan listrik dan penyimpanan energi terbarukan mendorong kebutuhan nikel sulfat (NiSO4) berkualitas tinggi sebagai bahan utama katoda baterai lithium-ion. Penelitian ini bertujuan menyintesis NiSO4 dari mixed hydroxide precipitate (MHP) melalui proses pelindian asam sulfat dan dua tahap ekstraksi pelarut (Solvent Extraction/SX). Pelindian dilakukan menggunakan H2SO4 1,0 M pada suhu 40 °C dan konsentrasi padatan 100 g/L untuk menghasilkan larutan pregnant leach solution (PLS) yang kaya nikel. Tahap SX 1 menggunakan campuran 15% dan 20% v/v Versatic 10 dengan 5% TBP dalam kerosin, pH 7,0, dan rasio organik terhadap aqueous (O/A) 0,25–2,0, untuk menghilangkan pengotor logam ringan. Larutan hasil stripping dan scrubbing kemudian diekstraksi kembali dalam SX 2 menggunakan Cyanex 272 konsentrasi 10% dan 15% v/v dengan 5% TBP sebagai modifier, pada pH 5,5 dan suhu 40 °C, guna memisahkan kobalt dari nikel. Hasil terbaik SX 1 dicapai pada O/A 2 dan ekstraktan 20%, sedangkan SX 2 paling efektif pada O/A 0,25 dan 10% ekstraktan. Diagram McCabe–Thiele disusun berdasarkan data SX 1 dan 2, menunjukkan kebutuhan hanya dua tahap teoritis pemisahan counter-current. Namun, pemetaan pemisahan nikel pada SX 2 menjadi tidak optimal di bawah A/O 10 akibat tingginya efisiensi ekstraksi, sehingga pemilihan kondisi A/O 10 dilakukan untuk menjaga kejelasan pemetaan diagram. Proses ini menghasilkan first pass yield nikel sebesar 87,3%, dengan produk akhir berupa kristal nikel sulfat kelas 1 (kemurnian >99,8%) berkualitas tinggi. Metode ini dinilai efisien dan layak untuk diterapkan pada skala industri dalam pemurnian nikel dari MHP.