Abstrak - ERLINA GABRELLA SIMANULLANG
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Kota Nanga Pinoh, merupakan ibu kota Kabupaten Melawi yang terdapat pada pertemuan dua sungai besar yaitu Sungai Melawi dan Sungai Pinoh. Nanga Pinoh merupakan salah satu kota yang paling sering dilanda kejadian banjir setiap tahunnya. Selain itu, terdapat beberapa segmen tebing sungai yang berbatasan dengan wilayah pemukiman mengalami longsoran. Kejadian banjir dan longsoran tebing sungai ini disebabkan banyak hal diantaranya adalah intensitas curah hujan tinggi di hulu DAS dan perubahan koefisien pengaliran DAS akibat berbagai aktivitas seperti deforestrasi, tambang pasir, tambang emas. Akibatnya terjadi kerusakan pada sistem aliran sungai salah satunya adalah fluktuasi muka air sungai yang cukup ekstrim ada kondisi banjir dan kondisi surut. Oleh karena itu, Kota Nanga Pinoh sangat rentan akan kejadian banjir saat muka air tinggi dan longsor tebing sungai pada kondisi surut. Pemodelan kondisi eksisting hidrologi Sungai Melawi dan Sungai Pinoh dengan debit periode ulang 2 tahun untuk transport sedimen kondisi tebing kritis adalah 3756.24 m3/s dan 2807.1 m3/s dan periode ulang 20 tahun untuk kondisi banjir berturut turut adalah 5384.3 m3/s dan 3991.6 m3/s. Pada kondisi eksisting, tebing Sungai Melawi dan Sungai Pinoh sebelum dan sesudah terjadinya transpport sedimen menunjukkan nilai kekritisannya dengan nilai faktor keamanan stabilitas tebing ?1. Kondisi banjir dengan Q20 menyebabkan genangan di Kota Nanga Pinoh denga luas total 1925 Ha. Solusi banjir direncanakan menggunakan tanggul tanah dan tanggul beton yang diintegrasikan dengan dinding penahan tanah (sheetpile) untuk mengatasi longsoran pada tebing sungai. Dengan penerapan tanggul di sepanjang Sungai Melawi dan Sungai Pinoh, diperoleh reduksi banjir higga 84.12% . Penggunaan sheetpile dalam rangkan menahan longsoran, menunjukkan peningkatan nilai faktor keamanan stabilitas tebing > 1.5. Integrasi solusi dari dua masalah yang melanda Kota Nanga Pinoh tersebut, dapat mengurangi kerugian bagi masyarakatt di Kota Nanga Pinoh. Total biaya yang dikeluarkan dalam perencanaan solusi ini kurang lebih 206 Miliar Rupiah. Kapasitas tampung sungai akan maksimum dengan pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana Sungai dan Sungai dengan baik.
Perpustakaan Digital ITB