Kecamatan Babelan merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Bekasi yang sedang berkembang dalam sektor industri dan properti. Namun, terdapat berbagai macam permasalahan yang salah satunya adalah banjir yang diakibatkan oleh meluapnya Kali Bekasi. Tinggi banjir yang terjadi berkisar antara 20-100 cm. Banjir tersebut sering kali menghambat aktivitas masyarakat setempat dan dapat menyebabkan kerugian fisik dan ekonomi. Salah satu cara yang dapat mengatasi permasalahan tersebut adalah pembangunan tanggul pada Kali Bekasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas pembangunan tanggul dalam menampung debit banjir yang terjadi. Metode penelitian yang digunakan meliputi analisis spasial, analisis hidrologi, dan analisis hidraulika untuk menilai kapasitas tanggul dalam menahan debit banjir. Selain itu dilakukan juga analisis ekonomi dengan Metode ECLAC untuk mengestimasi kerugian ekonomi yang timbul akibat bencana banjir. Data yang digunakan diperoleh dari instansi terkait, observasi lapangan, serta wawancara dengan masyarakat terdampak. Hasil analisis hidrologi menunjukkan bahwa debit banjir puncak pada bulan Maret 2025 sebesar 261 m³/s. Sementara itu, hasil perhitungan debit periode ulang berada pada rentang 174 m3/s untuk Q1.1 dan terus meningkat hingga 657 m³/detik untuk Q50. Di Kecamatan Babelan, banjir yang terjadi didominasi pada wilayah pertanian dengan luas banjir pada bulan Maret 2025 adalah 970 ha. Sedangkan luasan banjir yang terjadi akibat debit banjir Q1.1 adalah 513 ha dan terus meningkat hingga 3.013 ha akibat debit banjir Q50. Estimasi kerugian ekonomi yang timbul akibat banjir pada bulan Maret 2025 adalah sebesar 224 miliar rupiah. Sedangkan kerugian akibat
debit banjir Q1.1 adalah 110 miliar rupiah dan terus meningkat hingga 620 miliar rupiah akibat debit banjir Q50. Desain normalisasi dan pembangunan tanggul Kali Bekasi yang telah dibuat efektif 100% menampung debit banjir bulan Maret 2025 serta mampu menampung debit banjir hingga 700 m³/s yang merupakan periode ulang 70 tahunan. Hasil analisis Benefit Cost Ratio (BCR) menunjukkan bahwa semakin awal proyek dilaksanakan, semakin cepat rata-rata nilai BCR > 1 tercapai, sehingga manfaat ekonomi dapat segera dirasakan dan kerugian akibat banjir dapat diminimalkan.
Perpustakaan Digital ITB